Powered By Blogger

Senin, 30 Desember 2024

Tiga Santri Pesantren Condong Tasikmalaya Tembus Universitas Al-Azhar: Mimpi yang Menjadi Nyata

Tasikmalaya – Di penghujung tahun 2024, sebuah kabar membanggakan datang dari Pesantren Condong Kota Tasikmalaya. Tiga santri jebolan pesantren tersebut berhasil mencetak sejarah kecil bagi almamater mereka dengan diterima di Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir. Irfan Hilmi, Abdul Zabarudin, dan Nopal Ramadan kini melangkah menuju mimpi besar mereka, membawa serta harapan pesantren, keluarga, dan tanah kelahirannya.

Pesantren Condong
Tiga alumni Pesantren Condong mengabadikan momen penuh haru sebelum keberangkatan ke Al-Azhar


Berangkat pada pertengahan Desember lalu dari Bandara Soekarno-Hatta, mereka menapaki perjalanan panjang menuju salah satu universitas tertua dan paling bergengsi di dunia Islam. Universitas Al-Azhar bukan sekadar institusi pendidikan, tetapi simbol dari kekokohan tradisi keilmuan Islam yang telah melahirkan ribuan ulama dan pemikir besar.

Bagi ketiganya, perjalanan ini tidaklah instan. Seleksi ketat hingga persiapan panjang mengantarkan mereka menuju pintu gerbang Al-Azhar. Irfan Hilmi memilih mendalami bidang tafsir dan hadis, sebuah keputusan yang ia sebut sebagai realisasi dari mimpi panjangnya. "Alhamdulillah, ini mimpi yang akhirnya terwujud. Perjuangan ini belum selesai, justru baru dimulai," ungkapnya penuh semangat.

Sementara itu, Abdul Zabarudin, dengan tekad kuat menjadi ahli fiqih, menyampaikan bahwa keberangkatan ini lebih dari sekadar pencapaian pribadi. “Kami pergi bukan hanya untuk belajar, tetapi juga membawa nama baik Pesantren Condong. Semoga ilmu yang kami dapatkan bisa menjadi manfaat untuk masyarakat,” katanya.

Nopal Ramadan, yang mendalami bidang ushuluddin, mengaku sudah siap dengan segala tantangan yang menanti. “Perjalanan ini tentu tidak mudah, tapi saya yakin dengan persiapan mental dan doa semua pihak, kami bisa menghadapi apa pun,” tegasnya.

Pengasuh Pesantren Condong, Ustadz H. Ayat Ruhiyat, menuturkan bahwa keberhasilan mereka adalah buah dari kerja keras yang penuh keikhlasan. Dalam sambutannya, ia berpesan agar ketiganya tetap rendah hati dan menjadikan ilmu sebagai cahaya penerang bagi sesama.

Yang menjadikan momen ini begitu emosional adalah kehangatan dukungan yang mereka terima. Keluarga, teman-teman santri, hingga para pengurus pesantren turut melepas keberangkatan mereka dengan doa dan air mata haru. Pesantren Condong seakan membuktikan bahwa mimpi besar tidak harus lahir dari pusat kota besar, tetapi bisa berakar kuat dari kesederhanaan dan komitmen mendalam terhadap pendidikan.

Keberangkatan Irfan, Abdul, dan Nopal ke Mesir bukan hanya cerita inspiratif, tetapi sebuah pesan bahwa dengan doa, usaha, dan restu dari banyak pihak, langit pun bukanlah batasan. Untuk Tasikmalaya, cerita ini adalah bukti nyata bahwa potensi besar tersembunyi di balik jiwa-jiwa muda yang terus berusaha.

Dan bagi mereka yang membaca, pertanyaannya sederhana: sudahkah kita menyalakan lilin mimpi kita sendiri, seberat apa pun jalannya?



Sumber : https://kabartasikmalaya.pikiran-rakyat.com/kabar-tasikmalaya/pr-3258920377/tiga-santri-dari-pesantren-condong-kota-tasikmalaya-diterima-di-universitas-al-azhar-cairo?page=all dan https://condong.id/tiga-santri-pesantren-condong-terbang-ke-mesir-siap-menuntut-ilmu-di-universitas-al-azhar/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PAKSI DPD Tasikmalaya Resmi Dikukuhkan: Ketika Hukum, Budaya, dan Kemandirian Bertemu dalam Satu Ruang

Paguyuban Advokat Sunda Indonesia (PAKSI) DPD Tasikmalaya. Sabtu sore di Tasikmalaya bukan hanya tentang angin sejuk atau lalu lintas santai...