![]() |
Ilustrasi Insiden Yang Menggambarkan Suasana Tegang Di Lokasi Kejadian. |
Kampung Barak, Desa Pakemitan Kidul, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, dikejutkan dengan sebuah insiden tragis pada Minggu malam, 12 Januari 2025. Di balik gemerlap rumah mewah milik H. Endang Abdurahman, ketegangan mencuat akibat aksi kekerasan yang diduga dipicu perselisihan harta warisan.
Pelaku berinisial CS (42), yang merupakan adik ipar dari korban Hj. Rina, menciptakan teror di lingkungan tersebut. Menurut informasi yang dihimpun, aksi ini berlangsung dalam kondisi pelaku yang diduga terpengaruh minuman keras. CS menghentikan mobil anak korban, memaksanya menyerahkan kendaraan, dan mengendarainya secara ugal-ugalan menuju kediaman korban.
Dari Sengketa ke Aksi Kekerasan
Tiba di rumah korban sekitar pukul 17.00 WIB, pelaku menabrakkan mobil ke pintu garasi, masuk ke rumah dengan membawa senjata tajam dan benda yang diduga pistol kecil. Kekerasan pun tak terhindarkan. Hj. Rina sempat ditodongkan senjata di kepala, sementara H. Endang mengalami luka akibat penganiayaan. Keduanya terpaksa berlindung di kamar untuk menyelamatkan diri.
Masyarakat sekitar dibuat geger oleh aksi "koboi jalanan" ini, terlebih saat pelaku melepaskan tembakan yang suaranya menggema di area tersebut. Kasus ini menjadi perhatian serius, mengingat penggunaan senjata api di wilayah Tasikmalaya adalah sesuatu yang jarang terjadi.
Upaya Penegakan Hukum dan Langkah Cepat Aparat
Polsek Ciawi bersama tim gabungan dari Polres Tasikmalaya Kota bertindak cepat. Pelaku berhasil diamankan oleh satuan gabungan, termasuk Tim Maung Galunggung dan Sat Reskrim. Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dilakukan secara mendetail oleh Tim Inafis, yang menemukan dua selongsong proyektil, serta kerusakan pada kendaraan dan properti rumah korban.
Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Jajang Kurniawan, membenarkan kejadian ini dan menegaskan bahwa penyelidikan mendalam sedang dilakukan. “Pelaku sudah kami amankan dan sedang diperiksa lebih lanjut,” ungkapnya.
Pelajaran dari Insiden
Kasus ini menggarisbawahi pentingnya menyelesaikan sengketa keluarga melalui jalur hukum dan mediasi. Konflik yang dibiarkan berlarut-larut tanpa penyelesaian hanya akan menimbulkan dampak yang lebih buruk, seperti yang terjadi di Kampung Barak.
Selain itu, insiden ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk lebih waspada terhadap kepemilikan dan penyalahgunaan senjata api ilegal yang dapat mengancam keselamatan umum. Aparat diharapkan dapat mengusut tuntas asal-usul senjata yang digunakan dalam insiden ini.
Solusi : Menghidupkan Dialog dan Pencegahan Kekerasan
Pemerintah desa dan tokoh masyarakat diharapkan mengambil peran aktif dalam mendorong mediasi pada kasus-kasus sengketa keluarga. Program edukasi terkait penyelesaian konflik secara damai juga dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mencegah kejadian serupa.
Sebagai masyarakat, kita juga perlu lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Ketika ada indikasi konflik atau perilaku mencurigakan, melaporkannya kepada pihak berwenang bisa menjadi langkah penting untuk mencegah tragedi.
Kejadian di Kampung Barak adalah sebuah peringatan bagi kita semua. Di tengah kehidupan yang damai, dialog dan penyelesaian damai harus menjadi fondasi dalam setiap interaksi keluarga maupun masyarakat. Semoga kasus ini menjadi yang terakhir, dan keadilan dapat ditegakkan untuk memberi pelajaran bagi semua pihak.
Sumber : Polres Tasikmalaya, Ilustrasi Gambar AI, dan https://www.rmoljabar.id/insiden-penganiayaan-dan-perusakan-hebohkan-tasikmalaya-diduga-terkait-harta-warisan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar