Nasi Tutug Oncom Yang Melegenda |
Di setiap sudut jalan Tasikmalaya, aroma khas nasi tutug oncom (TO) menyeruak, menggoda setiap indera penciuman yang lewat. Kuliner sederhana ini bukan sekadar makanan, melainkan representasi nilai-nilai kehidupan masyarakat Sunda yang sarat akan kearifan lokal, kreativitas, dan warisan budaya.
Berawal dari dapur-dapur rumah sederhana di masa lampau, nasi TO menjadi simbol kegigihan masyarakat. Di tengah keterbatasan ekonomi saat itu, ibu-ibu rumah tangga menciptakan rasa dari apa yang ada. Oncom, bahan fermentasi sederhana, ditumbuk halus, lalu diolah dengan bumbu seperti kencur, cabai, dan bawang. Diaduk bersama nasi hangat, terciptalah perpaduan rasa gurih yang menjadi identitas rasa masyarakat Tasikmalaya.
Namun, nasi TO bukan hanya soal rasa. Di balik sepiring nasi tutug oncom tersimpan cerita tentang hematnya masyarakat Sunda zaman dulu. "Orang tua kami punya banyak peliharaan, tapi ayam dipotong hanya saat Lebaran. Ikan di kolam juga hanya untuk acara tertentu," ungkap Euis (60), seorang penjual nasi TO di Leuwidahu. Karena itu, bahan seadanya seperti oncom, opak, atau ranginang ditumbuk untuk menemani sepiring nasi agar tak hambar.
Kini, nasi TO telah menempuh perjalanan panjang, dari dapur rumah ke meja makan restoran. Sejak era 90-an, banyak warung nasi TO muncul di setiap sudut kota, membawa tradisi ini ke tingkat yang lebih tinggi. Nama-nama seperti Nasi TO Benhill, Nasi TO Asoy, dan Nasi TO Ending menjadi ikon kuliner yang memanjakan lidah wisatawan dan warga lokal.
Cara membuatnya tetap sederhana, namun kelezatannya tak pernah sederhana. Oncom yang ditumbuk dan disangrai, lalu dibumbui bawang, garam, dan kencur menciptakan cita rasa otentik yang tak tergantikan. Disajikan dengan lalapan segar, telur dadar, atau gorengan, nasi TO mampu mengenyangkan sekaligus menghadirkan nostalgia dalam setiap suapannya.
Nasi tutug oncom bukan hanya menu kuliner, tetapi sebuah cerita yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan rasa dan sejarah yang menyatu, kuliner ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan budaya lokal mampu bertahan di tengah modernitas. Jadi, jika Anda berkunjung ke Tasikmalaya, sepiring nasi TO adalah keharusan untuk merasakan jejak rasa masa lalu yang terus hidup hingga hari ini.
Sumber : https://www.detik.com/jabar/kuliner/d-5946906/nasi-tutug-oncom-menu-jelata-yang-melegenda-di-tasikmalaya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar