![]() |
Generasi Muda Universitas Siliwangi |
Tasikmalaya – Sebuah pagi yang sarat makna menyelimuti lapangan Gedung Rektorat Kampus 2 Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Senin (20/1/2025). Suasana semangat tampak menyala ketika Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, hadir untuk menutup rangkaian Pendidikan Bela Negara (PBN). Sebagai pembina upacara, ia menyaksikan langsung generasi muda menunjukkan semangat mereka untuk menjadi pemimpin masa depan.
Dalam apel penutupan ini, mahasiswa dari berbagai fakultas di Unsil menyuguhkan penampilan yang memukau. Demonstrasi semangat, kreativitas, dan solidaritas mahasiswa mendapatkan apresiasi penuh dari Wiranto. “Saya sangat senang sekali melihat demonstrasi tadi. Unsil telah berhasil membangun semangat mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan,” ungkap Wiranto penuh keyakinan.
Generasi Bonus Demografi : Harapan Indonesia Emas 2045
Menurut Wiranto, Indonesia sedang menapaki momentum emas—bonus demografi dan visi besar menuju Indonesia Emas 2045. Para pemimpin masa depan saat ini adalah mereka yang berusia 20 tahun, seperti para mahasiswa Unsil yang baru saja menyelesaikan PBN. Ia menegaskan bahwa generasi muda harus memiliki kesiapan mental, intelektual, dan spiritual untuk membawa negeri ini menjadi "baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur"—sebuah negeri yang baik dan penuh ampunan dari Tuhan.
“Pemimpin yang hebat tidak hanya pandai berpikir, tetapi juga memiliki kebesaran hati. Seperti Rasulullah SAW yang menjadi teladan kepemimpinan dengan karakter sidiq, amanah, tabligh, dan fatonah,” tambah Wiranto.
Pemimpin Masa Depan : Lebih dari Sekadar IQ
Dalam pidatonya, Wiranto menekankan empat pilar utama yang harus dimiliki calon pemimpin masa depan: Intellectual Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), Creativity Quotient (CQ), dan Spiritual Quotient (SQ). Ia menegaskan bahwa kombinasi kecerdasan intelektual, kreativitas, empati, dan nilai-nilai spiritual adalah bekal utama untuk menghadapi tantangan global sekaligus menjaga keutuhan bangsa.
“Kepemimpinan bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi tanggung jawab besar untuk membimbing dan memberikan dampak positif bagi yang dipimpin,” pesannya, mengajak mahasiswa untuk menyiapkan diri menghadapi tanggung jawab besar ini.
Pesan Simbolis : Penanaman Pohon Pule
Kegiatan ditutup dengan prosesi simbolis yang menggugah: penanaman pohon pule di area Kampus 2 Unsil Tasikmalaya. Bersama Forkopimda Kota dan Kabupaten Tasikmalaya serta Rektor Unsil Nundang Busaeri, Wiranto meninggalkan pesan mendalam. Pohon pule, yang dikenal kuat dan memberikan keteduhan, menjadi simbol harapan bahwa generasi muda akan tumbuh menjadi pemimpin yang kokoh, bijaksana, dan melindungi.
“Pohon ini adalah simbol peradaban yang kita bangun. Seperti pohon ini, pemimpin harus kokoh berakar pada nilai-nilai bangsa, rindang dalam memberikan manfaat, dan tak gentar menghadapi badai,” ujar Wiranto saat menanam pohon bersama.
Menggugah Semangat Bela Negara
Pendidikan Bela Negara di Unsil Tasikmalaya menjadi bukti nyata bahwa generasi muda memiliki potensi luar biasa untuk membangun negeri. Semangat, disiplin, dan kesungguhan yang mereka tunjukkan menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan yang tepat.
Apakah generasi muda siap melanjutkan estafet perjuangan menuju Indonesia Emas 2045? Jawaban itu telah terlihat jelas dalam wajah-wajah penuh harapan di Kampus 2 Unsil Tasikmalaya pagi ini.
Sumber : Pendim 0612/Tsm ,Media Mitra, dan https://tasikmalaya.inews.id/read/546634/tutup-pbn-unsil-tasikmalaya-jenderal-tni-purn-wiranto-berikan-motivasi-untuk-mahasiswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar