Laporan Perwakilan Mahasiswi Siap Diberikan Materi |
Tasikmalaya – Dalam upaya membentuk generasi muda yang tangguh, disiplin, dan memiliki jiwa nasionalisme yang kuat, Pendidikan Bela Negara (PBN) Universitas Siliwangi (Unsil) Tahun Akademik 2025 menghadirkan Kasdim 0612/Tasikmalaya, Mayor Inf Deni Zaenal Mutaqien, S.Sos., M.IP., sebagai pemateri. Acara yang berlangsung di Mabrigif 13/GR/1 Kostrad ini menjadi ajang pembekalan strategis untuk para mahasiswa.
Mayor Deni menyampaikan materi bertajuk "Bahaya Terorisme/Radikalisme & Konflik Sosial Serta Penanggulangannya," yang bertujuan membuka wawasan mahasiswa tentang ancaman nyata terhadap keutuhan NKRI. Materi ini menyoroti fenomena infiltrasi ideologi radikal yang kerap menyasar generasi muda, sekaligus memberikan solusi konkret dalam menghadapi tantangan ini.
Mengupas Ancaman Bangsa: Terorisme dan Radikalisme
Dalam paparannya, Mayor Deni menjelaskan bagaimana terorisme dan radikalisme tidak hanya merusak persatuan, tetapi juga mengancam fondasi ideologi bangsa. Ia membeberkan fakta-fakta mengenai cara penyebaran paham radikal yang sering kali memanfaatkan media sosial dan lemahnya pemahaman ideologi Pancasila di kalangan generasi muda.
"Radikalisme adalah musuh dalam selimut yang mengancam keutuhan bangsa. Peran kalian sebagai mahasiswa sangat vital untuk menjadi benteng utama dalam melindungi Indonesia dari bahaya ini," ungkapnya dengan penuh semangat.
Solusi Strategis dan Berbasis Kolaborasi
Tidak hanya mengidentifikasi ancaman, Mayor Deni juga menawarkan pendekatan solutif. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, mulai dari institusi pendidikan, pemerintah, hingga masyarakat umum, untuk menangkal ancaman tersebut.
"Pendidikan Bela Negara adalah langkah awal untuk menanamkan kesadaran berbangsa dan bernegara. Mahasiswa harus aktif berdialog, mengedukasi masyarakat, dan menginisiasi gerakan yang memperkuat nilai-nilai Pancasila," imbuhnya.
Atmosfer Patriotisme di Mabrigif 13/GR/1 Kostrad
Lokasi penyelenggaraan, Mabrigif 13/GR/1 Kostrad, dipilih bukan tanpa alasan. Tempat ini menjadi simbol semangat juang dan kedisiplinan yang relevan dengan esensi Pendidikan Bela Negara. Peserta tidak hanya mendapatkan wawasan teoritis, tetapi juga merasakan langsung atmosfer militer yang memupuk rasa cinta tanah air.
Menumbuhkan Generasi Solutif
Kegiatan ini menjadi bukti nyata bagaimana sinergi antara TNI dan institusi pendidikan mampu mencetak generasi muda yang tanggap terhadap tantangan kebangsaan. Melalui pemahaman yang mendalam tentang ancaman radikalisme dan konflik sosial, peserta PBN Unsil diharapkan mampu berkontribusi secara nyata dalam menjaga keutuhan bangsa.
"Semangat bela negara harus dimulai dari hal-hal kecil, seperti memperkuat persatuan dan menjaga toleransi di lingkungan masing-masing. Dari sini, kita bisa melangkah bersama membangun Indonesia yang lebih kuat," pesan penutup Mayor Deni.
Pendidikan Bela Negara Unsil TA 2025 tidak hanya menjadi ajang pelatihan, tetapi juga momentum strategis untuk memperkokoh semangat kebangsaan di kalangan generasi muda. Dengan kolaborasi yang erat antara TNI dan mahasiswa, harapan akan masa depan Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur semakin mendekati kenyataan.
Sumber : Pendim 0612/Tsm, Pen Brigif 13 Galuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar