![]() |
| Antusiasme Peserta Dari 17 Satuan Latihan Se-Tasikmalaya |
Tasikmalaya – Sabtu, 28 Juni 2025
GOR Susi Susanti, yang berdiri kokoh di tengah Komplek Olahraga Dadaha Kota Tasikmalaya, kembali menjadi panggung semangat juang dan persaudaraan. Kali ini, lewat Kejuaraan Antar Satlat (Kejursat) Tarung Drajat Se-Tasikmalaya Tahun 2025, yang resmi dibuka dengan antusiasme tinggi dari 140 peserta dari 17 satuan latihan (Satlat) se-Tasikmalaya.
Lebih dari sekadar turnamen, Kejursat ini menjadi ruang tumbuh generasi muda yang tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga tangguh dalam karakter. Tarung Drajat, sebagai olahraga asli Indonesia, kembali membuktikan bahwa kekuatan sejati bukan hanya soal otot, tapi juga soal integritas, solidaritas, dan nilai kemanusiaan.
Bukan Sekadar Pertarungan, Tapi Perayaan Disiplin dan Persaudaraan
Acara pembukaan berlangsung sejak pagi dengan suasana tertib dan penuh semangat. Peserta dari berbagai daerah Tasikmalaya hadir mengenakan seragam kebanggaan masing-masing, membawa energi yang sama: bertarung dengan sikap ksatria dan sportif.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh berbagai unsur pemerintah dan tokoh olahraga daerah. Mewakili banyak pihak dari wilayah Kota maupun Kabupaten Tasikmalaya, kehadiran mereka memperkuat komitmen bersama untuk terus mendorong pembinaan olahraga bela diri yang tidak hanya berprestasi, tetapi juga berkarakter.
Tarung Drajat, Olahraga yang Menyatukan Banyak Nilai
Lebih dari seni bela diri, Tarung Drajat adalah sistem pendidikan fisik dan mental. Di dalamnya, terkandung filosofi untuk menghormati lawan, menghargai proses, dan membentuk ketangguhan yang membumi. Kejursat ini menjadi bukti bahwa olahraga mampu menjadi jembatan lintas usia, wilayah, bahkan profesi—semua bersatu lewat gerakan, semangat, dan tujuan yang sama.
Sebagai ajang pembinaan, Kejursat bukan hanya melahirkan atlet, tetapi juga calon pemimpin masa depan yang memiliki mental petarung dan sikap pantang menyerah.
Dari Tasikmalaya untuk Indonesia: Membangun Karakter Lewat Bela Diri
Kegiatan Kejursat Tarung Drajat 2025 diharapkan tidak berhenti sebagai ajang kompetisi, melainkan menjadi fondasi kuat dalam pembangunan karakter generasi muda di Tasikmalaya. Terlebih, semangat yang dibangun dalam arena juga mencerminkan nilai-nilai lokal yang menjunjung tinggi kebersamaan dan etika.
Di tengah tantangan zaman yang penuh distraksi, hadirnya Kejursat ini adalah pesan kuat: bahwa olahraga bela diri tetap relevan, membumi, dan mampu menjadi sarana pembentukan jati diri yang kokoh.
Dari arena Tarung Drajat di Dadaha, semangat petarung sejati kembali digemakan. Bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk membangun diri, komunitas, dan masa depan yang lebih kuat.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar