Powered By Blogger

Senin, 27 Januari 2025

Kodim 0612/Tasikmalaya Sosialisasikan Rekrutmen TNI AD Gratis di SMA 5 Tasikmalaya: "Tidak Dipungut Biaya"

Kodim 0612/Tasikmalaya
Komandan Kodim 0612/Tasikmalaya Sosialisasi Rekrutmen TNI AD 


Tasikmalaya, 27 Januari 2025 – Kodim 0612/Tasikmalaya menggelar sosialisasi rekrutmen TNI Angkatan Darat di SMA 5 Tasikmalaya pada Jumat, 24 Januari 2025. Acara ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada para siswa bahwa proses seleksi TNI AD sepenuhnya gratis dan tanpa biaya.

Dalam kegiatan ini, Letkol Arm Yan Octa Rombenanta, S.Sos, selaku Komandan Kodim 0612/Tasikmalaya, menegaskan bahwa pendaftaran untuk bergabung dengan TNI AD tidak dipungut biaya apapun, dan seleksi dilakukan secara terbuka, adil, serta profesional. "Kami ingin generasi muda tahu bahwa peluang untuk menjadi bagian dari TNI Angkatan Darat ini terbuka lebar tanpa biaya apa pun. Ini adalah kesempatan untuk mengabdi kepada negara melalui jalur Kemiliteran," ujar Letkol Arm Yan Octa Rombenanta, S.Sos.

Ibu Kepala Sekolah SMA 5 Tasikmalaya Hj. Iis Suminar Rahmi. S.Pd., M.Pd turut hadir dalam acara tersebut, memberikan dukungan terhadap sosialisasi yang digelar oleh Kodim 0612/Tasikmalaya. Meskipun tidak memberikan sambutan, kehadirannya menambah semangat kegiatan tersebut.

Setelah pemaparan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang penuh antusias. Para siswa mengajukan berbagai pertanyaan mengenai proses seleksi, persyaratan fisik, dan kehidupan sebagai prajurit TNI. Letkol Arm Yan Octa Rombenanta, S.Sos memberikan penjelasan rinci untuk menjawab setiap pertanyaan dan memastikan siswa memiliki pemahaman yang komprehensif.

Melalui sosialisasi ini, Kodim 0612/Tasikmalaya berharap dapat menarik minat lebih banyak pemuda yang memiliki semangat mengabdi kepada bangsa dan negara melalui TNI AD. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menanamkan semangat bela negara dan disiplin, serta memberikan wawasan bagi generasi muda tentang potensi yang bisa dikembangkan melalui karir di TNI.




Sumber : Pendim 0612/Tasikmalaya 

Sabtu, 25 Januari 2025

Pramuka Saka Wira Kartika Koramil 1205/Rajapolah: Bukan Sekadar Latihan, Ini Tentang Membentuk Pemimpin Masa Depan!

Koramil 1205/Rajapolah
Danramil 1205/Rajapolah Membuka Kegiatan Pembukaan Latihan Pembentukan Karakter 

Rajapolah, Tasikmalaya – Di tengah hiruk-pikuk zaman yang semakin modern, satu hal tetap abadi: pentingnya pembentukan karakter generasi muda. Sabtu pagi, 25 Januari 2025, halaman Pondok Pesantren Shuffah Al Jama'ah di Kampung Bantar Kadu menjadi saksi sebuah langkah besar dalam melahirkan pemimpin masa depan.

Koramil 1205/Rajapolah, melalui program Saka Wira Kartika, menggelar Latihan Dasar Gerakan Pramuka. Namun, ini bukan sekadar pelatihan biasa. Ini adalah ruang untuk menanamkan nilai-nilai cinta tanah air, nasionalisme, dan jiwa kebangsaan kepada anak-anak muda, yang disebut-sebut sebagai "aset tak ternilai bangsa."

Ketika Pramuka Lebih dari Sekadar Baris-Berbaris

Dibuka langsung oleh Danramil 1205/Rajapolah, Kapten Inf. Mukhlis Gozali, kegiatan ini membawa tema yang berkelas: “Mewujudkan Binter TNI AD melalui Gerakan Pramuka Saka Wira Kartika guna membentuk generasi muda yang peduli lingkungan, berkarakter, dan berwawasan kebangsaan serta cinta tanah air.”

Dalam sambutannya, Kapten Inf. Mukhlis tak berbasa-basi. Beliau menegaskan bahwa Pramuka bukan hanya tentang seragam dan tali-temali, tetapi sebuah gerakan strategis untuk membentuk generasi yang punya nyali besar, karakter kokoh, dan cinta tanah air tanpa basa-basi.

"Pramuka adalah investasi jangka panjang bangsa ini. Ini adalah tempat kita memupuk jiwa nasionalisme dan membangun fondasi kebangsaan yang kokoh," tegasnya.

Siapa Saja yang Hadir? Semua yang Peduli!

Acara ini dihadiri oleh berbagai pihak yang punya visi yang sama: membangun generasi muda. Mulai dari Kasi Trantribum Kecamatan Rajapolah, Asep Kartiwa, S.Sos., hingga Ketua Kwaran Rajapolah Hj. Fatimah, S.Pd., M.Pd., Kapolsek Rajapolah Iptu Roni Hendiawan, serta para kepala desa se-Kecamatan Rajapolah. Bahkan, Ustadz Hasan Yusuf, pimpinan pesantren tempat acara digelar, turut mendukung penuh kegiatan ini.

Misi Besar di Balik Kegiatan

Latihan dasar ini bukan hanya sekadar aktivitas fisik atau rutinitas mingguan. Di baliknya, ada misi besar untuk mencetak generasi muda yang mampu menjaga persatuan bangsa di tengah ancaman global. Nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dikemas dalam cara yang menarik dan aplikatif, jauh dari kesan membosankan.

Kapten Mukhlis juga menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai ajang silaturahmi dan solidaritas. "Ini bukan cuma tentang Pramuka, ini tentang masa depan bangsa. Solidaritas dan jiwa patriotisme adalah kunci untuk melindungi persatuan," ujarnya.

Kenapa Penting untuk Peduli?

Generasi muda adalah cerminan masa depan. Jika mereka gagal memahami arti nasionalisme, siapa lagi yang akan menjaga Indonesia dari ancaman perpecahan? Gerakan Pramuka hadir sebagai solusi nyata, dengan pendekatan edukatif yang menyentuh aspek mental, fisik, dan spiritual.

Pesan yang Menginspirasi

Kegiatan ini membawa pesan mendalam: bahwa pemuda hari ini bukan hanya sekadar penerus, tetapi juga pengubah dan pelopor. Dengan jiwa nasionalisme yang kuat, karakter yang kokoh, dan solidaritas yang solid, masa depan bangsa ini ada di tangan yang tepat.

Pramuka Saka Wira Kartika Koramil 1205/Rajapolah tak sekadar membentuk anggota, tetapi mencetak pemimpin masa depan. Siapkah kamu menjadi bagian dari perubahan ini?

(Ketika kamu mendengar bunyi tepuk Pramuka, itu adalah suara masa depan yang dipanggil. Bangkitlah, generasi muda!)



Sumber : Koramil 1205/Rajapolah 

Kamis, 23 Januari 2025

Koramil 1205/Rajapolah Mengharumkan Nama Bangsa, Serma Alif Efendi Siap Berlaga di Kompetisi Internasional MHQ/MTQ

Koramil 1205/Rajapolah
Foto Bersama KH. Falahudin Achmad, M.Pd 

Kecamatan Rajapolah, Tasikmalaya (23/01/2025). Semangat kebangsaan kembali berkobar dari Tanah Sunda. Serma Alif Efendi, anggota Koramil 1205/Rajapolah, Kodim 0612/Tasikmalaya, bersiap menjadi delegasi militer Indonesia pada Lomba MHQ/MTQ Ke-10 Antar Militer Internasional di Arab Saudi yang akan berlangsung pada 29 Januari hingga 13 Februari 2025.

Dalam rangka memberikan dukungan moral dan spiritual, Koramil 1205/Rajapolah menggelar silaturahmi ke Pondok Pesantren (Ponpes) Manahijul Huda yang berlokasi di Kecamatan Rajapolah. Acara ini dipimpin oleh Danramil 1205/Rajapolah, Kapten Inf. Mukhlis Gozali, bersama KH. Falahudin Achmad, M.Pd., selaku Pimpinan Ponpes, serta dihadiri oleh Bati Tuud Serma Alif Efendi dan Babinsa Desa Sukaraja, Sertu Hariyanto.

Doa dan Harapan dari Tanah Rajapolah

Dalam suasana penuh khidmat, Kapten Inf. Mukhlis Gozali menyampaikan rasa bangganya atas kesempatan yang diterima Serma Alif Efendi. “Ini bukan hanya kebanggaan bagi Koramil 1205/Rajapolah, tetapi juga bagi seluruh masyarakat Tasikmalaya dan Indonesia. Kita doakan bersama agar beliau diberikan kelancaran dan kesuksesan di Arab Saudi,” ungkapnya.

KH. Falahudin Achmad turut memberikan doa dan motivasi. "Kemampuan Serma Alif dalam memahami Al-Qur'an adalah karunia luar biasa. Semoga beliau membawa berkah bagi negeri ini," ujar beliau dengan penuh semangat.

Inspirasi bagi Generasi Muda

Keberangkatan Serma Alif Efendi bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga simbol bahwa nilai-nilai keagamaan dapat berdampingan dengan dedikasi militer. Babinsa Desa Sukaraja, Sertu Hariyanto, menambahkan, "Ini adalah contoh nyata bahwa seorang prajurit tidak hanya tangguh di medan tugas, tetapi juga mampu menorehkan prestasi dalam bidang agama."

Rajapolah: Titik Lahirnya Prestasi Global

Kecamatan Rajapolah, yang dikenal dengan kerajinan anyaman khasnya, kini menjadi saksi lahirnya generasi inspiratif. Keberangkatan Serma Alif ke kancah internasional membawa pesan bahwa prestasi dari daerah kecil bisa menginspirasi dunia.

Seluruh masyarakat Tasikmalaya diajak turut mendoakan. “Semoga langkah Serma Alif Efendi diberkahi dan menjadi inspirasi bagi kita semua. Aamiin YRA,” tutur KH. Falahudin menutup acara.

Do'a Dan Dukungan Untuk Serma Alif Efendi Yang Akan Kompetisi Internasional 

Silaturahmi ini menjadi bukti bahwa dukungan komunitas lokal adalah pondasi kokoh untuk menciptakan generasi unggul yang berdaya saing di kancah global. Dengan doa dan harapan bersama, semoga Serma Alif Efendi mampu mengharumkan nama bangsa di pentas internasional.



Sumber : Koramil 1205/Rajapolah 

Koramil 1208/Manonjaya dan BPP Manonjaya Dorong Kemajuan Pertanian Bersama Petani Milenial

Koramil 1208/Manonjaya
Semangat Kolaborasi Antara Anggota Koramil, Penyuluh, Dan Petani Milenial Setempat


Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya – Langkah nyata dalam mendukung sektor pertanian terus diperlihatkan Koramil 1208/Manonjaya bersama Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Manonjaya. Pada Kamis, 23 Januari 2025, pukul 09.00 WIB, kegiatan pendampingan pertanian dilaksanakan di BPP Kecamatan Manonjaya dengan semangat kolaborasi antara anggota Koramil, penyuluh, dan petani milenial setempat.

Dipimpin oleh Serka Ujang Rohmat, Bamin Komsos Koramil 1208/Manonjaya, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada petani mengenai teknik pemeliharaan tanaman yang benar dan berkelanjutan. Pendampingan ini menjadi wujud kepedulian TNI dalam mendukung ketahanan pangan di tingkat desa, terutama di Desa Manonjaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.

Sinergi dalam Kegiatan:

Hadir dalam kegiatan ini adalah:

  • Serka Ujang Rohmat, perwakilan dari Koramil 1208/Manonjaya yang memimpin jalannya acara.

  • Ujang Saepul, Koordinator BPP Kecamatan Manonjaya, yang memberikan penyuluhan terkait teknik pertanian.

  • Teni, salah satu petani milenial yang turut aktif berbagi pengalaman dan inovasi pertanian modern.

  • Para anggota Koramil 1208/Manonjaya yang mendukung jalannya pendampingan.

Dalam sesi pendampingan, para petani diberikan edukasi tentang metode pemeliharaan tanaman yang efektif, termasuk cara menjaga kualitas hasil panen dan meminimalkan risiko kerusakan akibat hama. Selain itu, diskusi interaktif juga digelar untuk mendengar aspirasi dan tantangan yang dihadapi para petani di lapangan.

Pemberdayaan Petani Milenial

Keterlibatan petani milenial, seperti Ibu Teni, menunjukkan semangat regenerasi dalam sektor pertanian. Kehadiran mereka membawa inovasi dan perspektif baru yang mampu mengoptimalkan potensi lahan pertanian. Dengan dukungan Koramil dan BPP, petani milenial diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam memajukan pertanian berbasis teknologi di wilayah Manonjaya.

Kegiatan ini menjadi salah satu langkah konkrit dalam membangun sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat guna memperkuat ketahanan pangan lokal. Semangat kebersamaan ini diharapkan terus menjadi motor penggerak dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern di Kabupaten Tasikmalaya.






Sumber : Koramil 1208/Manonjaya

Rabu, 22 Januari 2025

Membangun Generasi Emas: Danramil 1207/Cisayong Bakar Semangat Kebangsaan di SMK Igasar Pindad

Koramil 1207/Cisayong
Danramil 1207/Cisayong Menggelorakan Semangat Kebangsaan 


Cisayong, Tasikmalaya – Rabu pagi yang cerah, suasana berbeda terasa di SMK Igasar Pindad. Tepat pukul 08.30 WIB, sekolah ini menjadi saksi hadirnya Kapten Cba Lulus Rahayu, Danramil 1207/Cisayong, yang datang bukan sekadar kunjungan, melainkan untuk menggelorakan semangat kebangsaan kepada para siswa-siswi.

Tidak ada yang lebih penting bagi generasi muda selain memahami arti cinta tanah air, dan inilah yang menjadi inti dari materi wawasan kebangsaan yang disampaikan. Didampingi oleh Kepala Sekolah apt. Astrid Kallista Santika, S.Si., para guru, serta Babinsa Desa Jatihurip, Kapten Lulus membangun dialog yang hidup, jauh dari kesan kaku.

Membidik Isu yang Relevan

Dalam penyampaiannya, Danramil tidak hanya membahas konsep abstrak kebangsaan, tetapi juga menyentuh isu nyata yang dekat dengan kehidupan pelajar: vandalisme, pergaulan bebas, hingga bahaya narkoba dan miras. Semua dikupas dengan gaya yang lugas dan penuh empati, mengajak siswa untuk memahami dampak buruk dari perilaku negatif tersebut.

“Nasionalisme itu bukan hanya tentang hormat bendera. Ini tentang bagaimana kalian, generasi muda, menjaga diri, mencintai tanah air, dan menjadi kebanggaan bangsa,” ujar Kapten Lulus di tengah materi. Pernyataan ini menggugah kesadaran siswa bahwa menjaga diri dari pengaruh buruk adalah salah satu wujud bela negara.

Bukan Sekadar Ceramah, Tapi Langkah Nyata

Yang menarik, sesi ini tidak hanya berisi pengarahan satu arah. Kapten Lulus mengajak siswa berdiskusi, berbagi pendapat, bahkan memberi mereka ruang untuk bertanya. Ini menjadikan suasana lebih hidup dan membuat siswa merasa dihargai.

Pihak sekolah, termasuk Kepala Sekolah apt. Astrid Kallista Santika, memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. “Pembinaan seperti ini bukan hanya penting, tetapi sangat mendesak untuk dilakukan, mengingat tantangan besar yang dihadapi generasi muda saat ini,” ujarnya.

Menanamkan Karakter yang Kokoh

Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan SMK Igasar Pindad mampu mencetak siswa-siswi yang berkarakter kuat, disiplin, dan memiliki rasa cinta tanah air yang mendalam. Ir. H. Parikesit Wirasutisna, pemilik yayasan sekolah, menegaskan bahwa pendidikan karakter adalah landasan utama yang tidak boleh diabaikan.

“Wawasan kebangsaan itu adalah pondasi. Kalau generasi muda kita paham jati diri mereka sebagai anak bangsa, mereka tidak akan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif,” tuturnya.

Pesan yang Mengakar

Kegiatan yang berlangsung aman dan tertib ini tidak hanya menjadi rutinitas, tetapi momentum penting bagi siswa untuk merefleksikan peran mereka sebagai generasi penerus bangsa. Semangat yang ditanamkan di SMK Igasar Pindad hari itu menjadi bukti nyata bahwa membangun bangsa tidak melulu soal infrastruktur, tetapi juga tentang membangun jiwa-jiwa muda yang tangguh.

Sebagai catatan, apa yang dilakukan Danramil 1207/Cisayong bukanlah sekadar formalitas, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan negeri.

“Ketika pemuda sadar akan arti kebangsaan, mereka bukan hanya belajar tentang bangsa ini. Mereka menjadi bangsa ini.”




Sumber : Pendim 0612/Tsm, dan Koramil 1207/Cisayong 

Selasa, 21 Januari 2025

Lahan Pesantren Jadi Lokasi Swasembada Pangan: Kolaborasi Polres Tasikmalaya Kota dan Ponpes Al-Ashriyyah Nurul Ihsan

Swasembada Pangan

Lahan Pesantren Menjadi Lokasi Swasembada Pangan

Tasikmalaya, 21 Januari 2025 – Sebagai bagian dari program swasembada pangan nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, Polres Tasikmalaya Kota bersama Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Ihsan mengembangkan lahan seluas enam hektare di Kampung Salapan, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu, sebagai lokasi penanaman jagung. Langkah ini tidak hanya mendukung program ketahanan pangan, tetapi juga menghadirkan peluang pembelajaran bagi para santri.

Pendiri Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Ihsan, M. Jaeni Nurjamil, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat. “Alhamdulillah, kami mendukung sepenuhnya program swasembada pangan ini. Sebagai penerima manfaat, kami juga memanfaatkan momen ini untuk memberikan edukasi kepada para santri mengenai teknik bercocok tanam,” ujarnya.

Dari total enam hektare lahan, tiga hektare telah digarap dan ditanami jagung, sementara tiga hektare lainnya sedang dalam tahap persiapan. Meski demikian, seluruh proses pengolahan lahan hingga penanaman sejauh ini masih dilakukan secara manual oleh para santri bersama masyarakat sekitar.

“Insyaallah, lahan ini akan memberikan manfaat besar dan menjadi bentuk nyata dukungan terhadap program pemerintah. Kami berharap program ini terus berkembang dan semakin menguatkan semangat gotong royong di masyarakat,” tambahnya.

Meski program ini berjalan lancar, beberapa kendala teknis masih dihadapi, seperti keterbatasan alat untuk pengolahan lahan. Jaeni mengungkapkan harapannya agar pemerintah dapat menyediakan peralatan seperti mesin pemotong rumput, alat semprot, dan vitamin tanaman untuk mendukung keberhasilan program.

“Sejauh ini, semua pengerjaan masih dilakukan secara manual, sehingga membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup besar. Dengan dukungan alat-alat yang memadai, saya yakin hasilnya akan lebih optimal,” jelasnya.

Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana pesantren dapat berkontribusi secara signifikan terhadap penguatan ketahanan pangan. Pesantren yang selama ini dikenal sebagai pusat pendidikan agama kini juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat melalui sektor pertanian.

Program ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan, tetapi juga menunjukkan bahwa sinergi antara pemerintah, pesantren, dan masyarakat mampu menciptakan solusi bagi tantangan nasional. Diharapkan, inisiatif seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain untuk mengembangkan program serupa demi mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia.



Sumber : Pendim 0612/Tsm, dan https://priangan.tribunnews.com/2025/01/21/polres-tasikmalaya-kota-dan-ponpes-al-ashriyyah-nurul-ihsan-sinergi-tanami-lahan-untuk-swasembada

Menghidupkan Desa dengan Ubi dan Tales: Babinsa Koramil 1205/Rajapolah Bersama Poktan Anugrah

Babinsa Koramil 1205/Rajapolah
Perawatan Ubi Jalar dan Tales 

Tasikmalaya, 21 Januari 2025 – Sebuah kolaborasi harmonis antara Babinsa Koramil 1205/Rajapolah dan Poktan Anugrah Desa Karangmulya tengah membangun mimpi besar dari lahan pertanian. Bertempat di Kampung Pesantren, Desa Karangmulya, Kecamatan Jamanis, kegiatan perawatan ubi jalar dan tales ini bukan hanya soal hasil tani, tetapi juga tentang harapan dan kemandirian masyarakat.

Serda Andrian Oktora, Babinsa Desa Karangmulya, bersama para petani Poktan Anugrah, dengan semangat gotong-royong melakukan perawatan tanaman ubi jalar unggulan jenis Asban dan Manohara. Dua jenis ini dikenal memiliki kualitas premium dengan potensi pasar yang menjanjikan. Tak hanya itu, mereka juga melakukan pengambilan bibit tales Pratama, yang menjadi simbol keberlanjutan agribisnis lokal.

Menghidupkan Lahan, Menghidupkan Asa

Di tengah tantangan modernisasi, keberadaan pertanian sering kali dianggap usang. Namun, di Desa Karangmulya, pertanian justru menjadi episentrum perubahan. Ubi jalar dan tales bukan sekadar komoditas, tetapi lambang kerja keras dan ketahanan pangan di tengah dinamika zaman.

Serda Andrian mengungkapkan, “Ini bukan hanya soal bercocok tanam, tetapi soal membangun kemandirian. Petani kita adalah pahlawan yang menjaga desa tetap hidup dengan hasil bumi mereka.”

Di sisi lain, Poktan Anugrah terus berinovasi. Pemilihan jenis Asban dan Manohara dilakukan karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem dan nilai ekonomisnya yang tinggi. Sementara itu, bibit tales Pratama disiapkan untuk mendukung diversifikasi hasil pertanian di Desa Karangmulya.

Langkah Nyata untuk Masa Depan Desa

Kampung Pesantren menjadi saksi bahwa sinergi antara TNI melalui Babinsa dan kelompok tani dapat menciptakan solusi nyata bagi kebutuhan masyarakat. Kerja sama ini membuktikan bahwa kemajuan tidak selalu dimulai dari teknologi canggih, tetapi dari ketulusan dan kerja keras di ladang.

Semangat ini juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk memberdayakan potensi lokal. Dari ubi hingga tales, semuanya berakar pada harapan akan desa yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya saing.

Dengan optimisme yang terus ditanam, Desa Karangmulya membuktikan bahwa hal besar bisa dimulai dari hal sederhana—tanah yang digarap dengan cinta dan semangat gotong-royong yang tak pernah pudar.






Sumber : Pendim 0612/Tsm, dan Koramil 1205/Rajapolah

Senin, 20 Januari 2025

Jenderal TNI (Purn) Wiranto Tutup Pendidikan Bela Negara di Unsil Tasikmalaya: Generasi Emas yang Siap Memimpin Masa Depan

Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Generasi Muda Universitas Siliwangi 

Tasikmalaya – Sebuah pagi yang sarat makna menyelimuti lapangan Gedung Rektorat Kampus 2 Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Senin (20/1/2025). Suasana semangat tampak menyala ketika Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan, hadir untuk menutup rangkaian Pendidikan Bela Negara (PBN). Sebagai pembina upacara, ia menyaksikan langsung generasi muda menunjukkan semangat mereka untuk menjadi pemimpin masa depan.

Dalam apel penutupan ini, mahasiswa dari berbagai fakultas di Unsil menyuguhkan penampilan yang memukau. Demonstrasi semangat, kreativitas, dan solidaritas mahasiswa mendapatkan apresiasi penuh dari Wiranto. “Saya sangat senang sekali melihat demonstrasi tadi. Unsil telah berhasil membangun semangat mahasiswa untuk menjadi pemimpin masa depan,” ungkap Wiranto penuh keyakinan.

Generasi Bonus Demografi : Harapan Indonesia Emas 2045

Menurut Wiranto, Indonesia sedang menapaki momentum emas—bonus demografi dan visi besar menuju Indonesia Emas 2045. Para pemimpin masa depan saat ini adalah mereka yang berusia 20 tahun, seperti para mahasiswa Unsil yang baru saja menyelesaikan PBN. Ia menegaskan bahwa generasi muda harus memiliki kesiapan mental, intelektual, dan spiritual untuk membawa negeri ini menjadi "baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur"—sebuah negeri yang baik dan penuh ampunan dari Tuhan.

“Pemimpin yang hebat tidak hanya pandai berpikir, tetapi juga memiliki kebesaran hati. Seperti Rasulullah SAW yang menjadi teladan kepemimpinan dengan karakter sidiq, amanah, tabligh, dan fatonah,” tambah Wiranto.

Pemimpin Masa Depan : Lebih dari Sekadar IQ

Dalam pidatonya, Wiranto menekankan empat pilar utama yang harus dimiliki calon pemimpin masa depan: Intellectual Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), Creativity Quotient (CQ), dan Spiritual Quotient (SQ). Ia menegaskan bahwa kombinasi kecerdasan intelektual, kreativitas, empati, dan nilai-nilai spiritual adalah bekal utama untuk menghadapi tantangan global sekaligus menjaga keutuhan bangsa.

“Kepemimpinan bukan hanya tentang kekuasaan, tetapi tanggung jawab besar untuk membimbing dan memberikan dampak positif bagi yang dipimpin,” pesannya, mengajak mahasiswa untuk menyiapkan diri menghadapi tanggung jawab besar ini.

Pesan Simbolis : Penanaman Pohon Pule

Kegiatan ditutup dengan prosesi simbolis yang menggugah: penanaman pohon pule di area Kampus 2 Unsil Tasikmalaya. Bersama Forkopimda Kota dan Kabupaten Tasikmalaya serta Rektor Unsil Nundang Busaeri, Wiranto meninggalkan pesan mendalam. Pohon pule, yang dikenal kuat dan memberikan keteduhan, menjadi simbol harapan bahwa generasi muda akan tumbuh menjadi pemimpin yang kokoh, bijaksana, dan melindungi.

“Pohon ini adalah simbol peradaban yang kita bangun. Seperti pohon ini, pemimpin harus kokoh berakar pada nilai-nilai bangsa, rindang dalam memberikan manfaat, dan tak gentar menghadapi badai,” ujar Wiranto saat menanam pohon bersama.

Menggugah Semangat Bela Negara

Pendidikan Bela Negara di Unsil Tasikmalaya menjadi bukti nyata bahwa generasi muda memiliki potensi luar biasa untuk membangun negeri. Semangat, disiplin, dan kesungguhan yang mereka tunjukkan menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan yang tepat.

Apakah generasi muda siap melanjutkan estafet perjuangan menuju Indonesia Emas 2045? Jawaban itu telah terlihat jelas dalam wajah-wajah penuh harapan di Kampus 2 Unsil Tasikmalaya pagi ini.




Sumber : Pendim 0612/Tsm ,Media Mitra, dan https://tasikmalaya.inews.id/read/546634/tutup-pbn-unsil-tasikmalaya-jenderal-tni-purn-wiranto-berikan-motivasi-untuk-mahasiswa

Minggu, 19 Januari 2025

Krisis Sampah Plastik di Bendungan Leuwikeris : Mencari Solusi di Tengah Kemegahan Infrastruktur

 

Bendungan Leuwikeris
Bendungan Leuwikeris 

Bendungan Leuwikeris, Mahakarya  yang menghubungkan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya, kini dihadapkan pada masalah yang tak terduga: penumpukan sampah plastik. Di balik kejayaan bendungan dengan daya tampung 81 juta meter kubik ini, tersembunyi ancaman lingkungan yang bisa merusak manfaat besar yang diimpikannya—dari irigasi, pengendalian banjir, hingga pembangkit listrik.

Sampah Plastik: Kiriman dari Hulu yang Tak Berujung

Menurut Humas Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy, Rahmat, sebagian besar sampah yang mencemari bendungan berasal dari limbah rumah tangga, terutama plastik dan styrofoam. Sampah ini mengalir dari hulu, melibatkan tiga wilayah utama: Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis.

"Kami sudah melakukan pengangkutan sampah setiap hari, tapi jumlahnya tak pernah habis," ujar Rahmat pada Minggu, 19 Januari 2025. Ironisnya, meskipun ada upaya keras dari pihak BBWS, belum ada koordinasi efektif dengan pemerintah daerah setempat untuk menangani masalah ini secara menyeluruh.

Dampak Lingkungan dan Kehidupan Warga Sekitar

Bagi warga seperti Supriatna yang tinggal di sekitar bendungan, sampah bukan sekadar masalah estetika. "Pernah sampai bau anyir, kemungkinan besar dari sampah itu," katanya. Pemandangan tumpukan sampah yang terapung-apung di permukaan air bendungan telah mengurangi keindahan alami kawasan ini, bahkan mengancam fungsi vital bendungan.

Langkah-Langkah Darurat dan Tantangan yang Dihadapi

BBWS telah memasang jaring pengaman di area bendungan untuk mengurangi tumpukan sampah yang mengalir ke wilayah kritis. Namun, langkah ini dianggap belum cukup. Lebih lanjut, sampah yang terkumpul sementara hanya disimpan di area sekitar bendungan karena keterbatasan akses ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Rahmat menambahkan, "Sebaiknya ada solusi jangka panjang, termasuk pembuangan langsung ke TPA dan edukasi masyarakat di wilayah hulu."

Mengurai Masalah: Edukasi, Koordinasi, dan Inovasi

Permasalahan ini memerlukan pendekatan holistik. Berikut beberapa solusi yang dapat ditindaklanjuti segera:

1. Peningkatan Koordinasi Antarwilayah

Pemerintah daerah di Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis perlu menyatukan langkah untuk pengelolaan sampah di sumbernya. Pemetaan daerah penghasil sampah terbesar harus dilakukan sebagai dasar perencanaan.

2. Edukasi dan Kampanye Publik

Masyarakat di hulu sungai harus dilibatkan melalui kampanye kesadaran lingkungan. Program seperti bank sampah, daur ulang kreatif, hingga pemberdayaan komunitas dapat menjadi langkah awal.

3. Pemanfaatan Teknologi Pengelolaan Sampah

Investasi dalam teknologi pengolahan sampah, seperti insinerator ramah lingkungan atau instalasi biokonversi, bisa mengurangi volume sampah plastik secara signifikan.

4. Kolaborasi dengan Sektor Swasta

Melibatkan perusahaan dalam program tanggung jawab sosial untuk mendukung pengelolaan sampah dapat menjadi terobosan penting. Program seperti penukaran sampah plastik dengan insentif ekonomi dapat memotivasi masyarakat.

Belajar dari Bendungan Lain : Inspirasi untuk Leuwikeris

Bendungan di daerah lain seperti Jatiluhur dan Cirata telah sukses melibatkan masyarakat dalam upaya pembersihan berkala. Mungkinkah Leuwikeris menerapkan pendekatan serupa? Dengan melibatkan warga sekitar dalam patroli sampah atau pemberdayaan komunitas untuk memilah sampah, bendungan ini dapat menjadi contoh harmoni antara infrastruktur dan lingkungan.

Harapan Baru untuk Leuwikeris

Bendungan Leuwikeris adalah simbol kemajuan. Namun, keberlanjutan bendungan ini memerlukan tanggung jawab kolektif. Jika masalah sampah tidak segera diatasi, manfaatnya akan tergerus oleh kerusakan lingkungan yang terus mengintai.

Ini bukan sekadar masalah BBWS atau pemerintah daerah—ini adalah tantangan bersama yang membutuhkan aksi nyata dari semua pihak. Semoga Leuwikeris tidak hanya menjadi mahakarya infrastruktur, tetapi juga inspirasi bagi daerah lain dalam menjaga kelestarian lingkungan.



Sumber : Dokumentasi Pendim, dan https://jabarekspres.com/berita/2025/01/19/bendungan-leuwikeris-diselimuti-sampah-ini-tanggapan-bbws/

SMPN 2 Kota Tasikmalaya: Kebijakan Anti-HP yang Menginspirasi Pendidikan Nasional

SMPN 2 Kota Tasikmalaya
Ilustrasi Suasana Di Sekolah, Siswa Berinteraksi Tanpa Gadget, Menonjolkan Harmoni Dan  Inovasi Pendidikan

Tasikmalaya, 19 Januari 2025 – Di tengah hiruk-pikuk teknologi yang menguasai kehidupan generasi muda, SMPN 2 Kota Tasikmalaya melangkah berani dengan menerapkan kebijakan pelarangan membawa handphone (HP) ke sekolah. Kebijakan ini bukan sekadar larangan, tetapi sebuah inovasi pendidikan yang mulai mendapat perhatian luas, bahkan hingga level nasional.

Kehadiran Fahmi Syairul Alim, MA, Tenaga Ahli Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, di SMPN 2 hari ini menegaskan keseriusan pemerintah dalam mengkaji lebih dalam dampak kebijakan tersebut. Menurut Fahmi, langkah ini memiliki potensi menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah di Indonesia dalam menghadapi tantangan ketergantungan generasi muda terhadap gadget.

“Kebijakan ini kami nilai sebagai inovasi pendidikan yang sangat layak menjadi contoh. SMPN 2 tidak hanya fokus pada larangan, tetapi juga berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk swasta, untuk memastikan kebutuhan siswa tetap terpenuhi, seperti transportasi pulang sekolah,” ujar Fahmi.

Dampak Positif yang Terasa Nyata

Tidak hanya di atas kertas, kebijakan ini membuahkan hasil yang signifikan. Kepala SMPN 2, Hj Affi Endah Navilah MPd, menuturkan bahwa inisiatif tersebut lahir dari keprihatinan atas semakin berkurangnya sosialisasi di antara siswa.

“Kami sering melihat anak-anak hanya sibuk bermain game online atau scrolling media sosial saat jam istirahat. Hal ini membuat mereka lupa bagaimana caranya berinteraksi dengan teman-teman di dunia nyata,” ungkap Affi.

Sejak diberlakukannya kebijakan ini, perubahan positif mulai terlihat. Interaksi sosial antar siswa meningkat tajam. Suasana belajar juga menjadi lebih kondusif, dengan banyak siswa yang mulai kembali memanfaatkan waktu luangnya untuk hal-hal produktif seperti membaca buku di perpustakaan.

Ketua Komite Sekolah, Bode Riswandi, menyebutkan bahwa kebijakan ini juga mampu menekan konflik di antara siswa. “Tidak ada lagi drama viral akibat konten media sosial yang sering memicu masalah. Kini, energi mereka lebih banyak tercurahkan untuk belajar dan beraktivitas bersama,” ujarnya.

Kolaborasi dengan Swasta: Solusi Anti-Mainstream

Kebijakan ini tidak hanya mengandalkan larangan semata. SMPN 2 menggandeng aplikasi transportasi Grab sebagai mitra untuk mempermudah pengelolaan transportasi siswa, terutama setelah jam sekolah. Fasilitas ini menjadi jawaban atas kekhawatiran para orang tua yang sebelumnya mengandalkan HP untuk mengawasi anak-anak mereka.

“Langkah ini benar-benar memperlihatkan bagaimana kebijakan pendidikan dapat berjalan efektif jika didukung kolaborasi lintas sektor,” tambah Fahmi.

Masa Depan Pendidikan yang Lebih Manusiawi

Ketergantungan terhadap gadget adalah fenomena global yang harus diatasi secara serius. SMPN 2 Kota Tasikmalaya membuktikan bahwa langkah kecil di satu sekolah dapat membawa dampak besar. Melalui kebijakan ini, mereka berhasil menciptakan ruang pembelajaran yang lebih manusiawi dan interaksi sosial yang lebih sehat di tengah era digital.

Kisah SMPN 2 adalah pengingat bahwa pendidikan tidak hanya tentang menguasai teknologi, tetapi juga tentang menjaga nilai-nilai manusiawi yang mendasar. Sekolah ini telah menyalakan obor perubahan, membuktikan bahwa inovasi yang sederhana, namun strategis, dapat membawa dampak besar bagi masa depan generasi muda.

Apakah sekolah lain siap mengikuti jejak ini? Hanya waktu yang akan menjawab. Yang pasti, SMPN 2 telah membuktikan bahwa menjadi anti-mainstream bisa menjadi jalan menuju kesuksesan.





Sumber : Ilustrasi Gambar AI, https://radartasik.id/2025/01/19/pelarangan-hp-di-smpn-2-tasikmalaya-jadi-sorotan-nasional/

Sabtu, 18 Januari 2025

Koramil 1205/Rajapolah Hadirkan Kepedulian Melalui Imtihan dan Santunan Anak Yatim Piatu di Majelis Ta'lim Miftahur Rohmat

Koramil 1205/Rajapolah
Imtihan Majelis Ta'lim Miftahur Rohmat 

Rajapolah, Tasikmalaya – Malam penuh keberkahan tersaji pada Sabtu, 18 Januari 2025, di Madrasah Miftahur Rohmat, Kampung Sukaruas, Desa Sukaraja. Kegiatan Imtihan Majelis Ta'lim Miftahur Rohmat berlangsung khidmat, menggabungkan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, pemberian santunan kepada anak yatim piatu, dan silaturahmi yang mempererat ikatan sosial di tengah masyarakat.

Dalam acara ini, Serma Alif Effendi hadir mewakili Danramil 1205/Rajapolah. Selain berperan sebagai qori dengan lantunan ayat suci yang menyentuh hati, ia juga menjadi penghubung yang membawa pesan kepedulian dari Koramil kepada masyarakat. Kehadirannya menguatkan sinergi antara TNI dan masyarakat dalam membangun solidaritas dan empati.

Sambutan disampaikan oleh Sertu Hariyanto, yang menekankan pentingnya semangat berbagi dan kepedulian terhadap sesama. “Acara ini menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai agama dan kebersamaan dapat menjadi dasar untuk membangun masyarakat yang harmonis dan penuh kasih sayang,” ucapnya.

Sertu Hariyanto juga secara simbolis menyerahkan santunan kepada 13 anak yatim piatu. Bantuan ini disalurkan melalui para dermawan, yakni Bapak Saepul Rohman dan Bapak Suyanto, yang dengan tulus berbagi rezeki untuk meringankan beban dan memberikan harapan baru bagi anak-anak tersebut.

Hadirin yang Memperkuat Silaturahmi

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting yang mencerminkan kekompakan masyarakat. Kepala Desa Sukaraja, Asep Nandang, S.Pd.I., memberikan dukungan penuh terhadap acara ini. Ajengan Jajang Saipul Milah, pimpinan Madrasah Miftahur Rohmat, turut memberikan motivasi spiritual yang mendalam. Ketua DKM Masjid Jami Al-Hikmat, Ustad Tatang Kadarusman, bersama tokoh agama lainnya, menambah kehangatan acara dengan nasihat yang inspiratif.

Para Ketua RT setempat Endang Tedi, Yudi Herdani, dan Jajang Lukman juga hadir, memastikan bahwa kegiatan berjalan lancar. Tidak ketinggalan, santri dan santriyah Pondok Pesantren Miftahur Rohmat turut serta menyemarakkan acara, menampilkan wajah generasi muda yang bersemangat dalam mengamalkan nilai-nilai agama.

Kegiatan yang Menginspirasi dan Bermakna

Keberhasilan acara ini tidak hanya terlihat dari suasana khidmat yang tercipta, tetapi juga dari pesan-pesan positif yang tersampaikan. Peran Serma Alif Effendi sebagai perwakilan Danramil 1205/Rajapolah sekaligus qori menunjukkan bagaimana Koramil senantiasa hadir di tengah masyarakat, bukan hanya dalam tugas militer, tetapi juga dalam mendukung kegiatan sosial dan keagamaan.

Acara ini menjadi pengingat bahwa kepedulian terhadap sesama adalah tanggung jawab bersama. Sinergi antara TNI, pemerintah desa, tokoh agama, dan masyarakat membawa pesan bahwa kebersamaan adalah kunci dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan.

Di malam yang penuh berkah itu, Kampung Sukaruas tidak hanya bersinar karena lampu-lampu malam, tetapi juga karena cahaya cinta, kasih sayang, dan harapan yang terpancar dari setiap individu yang hadir. Kegiatan seperti ini diharapkan terus menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk melestarikan budaya berbagi dan peduli.





Sumber : Pendim 0612/Tsm, Koramil 1205/Rajapolah 

Mendengar Kisah Kue Keranjang di Jalan Selakaso: Tradisi, Tantangan, dan Harapan di Tengah Modernisasi

Hari Raya Imlek 2025
Ilustrasi Produksi Tradisional Kue Keranjang  Di  Tasikmalaya Dengan Dekorasi Khas Imlek Dan  Sentuhan Tradisional 

Kota Tasikmalaya kembali hidup menjelang Tahun Baru Imlek 2025. Aroma manis legit kue keranjang menyeruak dari sentra produksi di Jalan Selakaso, Kecamatan Tawang. Kawasan ini menjadi saksi perjalanan panjang tradisi kuliner Imlek yang terus bertahan di tengah derasnya perubahan zaman.

Di sebuah rumah produksi sederhana, Hom Sen, pria berusia 73 tahun yang menjadi simbol ketekunan dan pelestarian tradisi, menyambut kami dengan senyum hangat. Sejak 1950, keluarganya telah memproduksi kue keranjang yang kini tak hanya dinikmati warga lokal, tetapi juga menarik perhatian dari luar daerah. Namun, di balik lonjakan pesanan yang mengiringi Imlek, ada cerita perjuangan yang jarang terungkap.

“Ini bukan cuma soal kue. Ini soal tradisi, soal menjaga nilai-nilai keluarga,” kata Hom Sen. Ia memulai harinya lebih pagi dari biasanya. Puncak pesanan yang biasanya terjadi dua hingga empat hari sebelum Tahun Baru Imlek membuatnya tak punya waktu untuk berleha-leha.

Bahan Baku : Kunci Rasa dan Dilema Harga

Hom Sen berbagi rahasia kue keranjang buatannya: tepung ketan pilihan dan gula merah berkualitas. Namun, menjaga konsistensi rasa di tengah kenaikan harga bahan baku menjadi tantangan besar.

“Kalau mau untung besar, mungkin gampang saja. Tapi bagi saya, ini soal mempertahankan warisan keluarga. Rasa kue keranjang kami harus tetap seperti dulu,” ujarnya tegas. Dengan harga jual Rp40.000 per kilogram, Hom Sen tetap memprioritaskan kualitas, meski margin keuntungan semakin menipis.

Teknologi : Sahabat Baru Sang Tradisi

Menyadari tuntutan zaman, Hom Sen mulai mengadopsi teknologi dalam proses produksinya. Mesin-mesin sederhana kini membantu mempercepat proses, tetapi Hom Sen memastikan tak ada yang mengorbankan keaslian rasa.

“Mesin membantu kami menghemat waktu, tapi tidak menggantikan sentuhan tradisional. Misalnya, proses penyimpanan kue tetap dilakukan selama 1-2 hari agar teksturnya sempurna,” jelasnya sambil memperlihatkan tumpukan kue keranjang yang tengah ‘beristirahat’ sebelum dikemas.

Lebih dari Sekadar Kue

Bagi masyarakat Tionghoa, kue keranjang bukan hanya makanan khas, melainkan juga simbol keberuntungan dan kesejahteraan. Hom Sen merasa tanggung jawab besar untuk memastikan tradisi ini tetap hidup.

“Kue keranjang itu seperti doa. Saat kami membuatnya, ada harapan di sana. Harapan agar keluarga tetap harmonis dan hidup lebih baik,” ucapnya penuh makna.

Di tengah geliat modernisasi, cerita Hom Sen mengajarkan kita satu hal: menjaga tradisi bukan sekadar mempertahankan rasa, tetapi juga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Jalan Selakaso pun tak hanya menjadi sentra produksi kue keranjang, melainkan juga simbol harmonisasi antara tradisi dan inovasi.

Bagi Anda yang ingin merasakan kelezatan dan makna di balik kue keranjang, mungkin inilah saatnya mengunjungi Jalan Selakaso, tempat di mana tradisi dan semangat zaman bertemu. Apakah Anda siap mencicipi sepotong tradisi yang penuh cerita?





Sumber : Ilustrasi Gambar AI, dan  https://www.rmoljabar.id/permintaan-kue-keranjang-melonjak-jelang-imlek-produsen-di-tasikmalaya-berjuang-lestarikan-tradisi

Kebakaran Tragis di Cipanas: Tragedi, Pelajaran, dan Langkah Antisipasi Masa Depan

Kebakaran Rumah di Cipanas
Ilustrasi Yang Menggambarkan Kejadian  Kebakaran Tragis Di Desa

Desa Cipanas, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya – Sebuah kebakaran hebat yang terjadi pada Sabtu dini hari, 18 Januari 2025, mengguncang warga Desa Cipanas. Rumah semi permanen milik Wahidin habis dilalap api, menelan kerugian besar dan merenggut nyawa Anemah (80), nenek pemilik rumah yang tak mampu menyelamatkan diri.

Awal Mula : Api dan Kelalaian

Kapolsek Cipatujah, AKP Supian, menjelaskan hasil penyelidikan sementara mengarah pada tungku pembuatan gula aren yang ditinggalkan dalam keadaan menyala sebagai sumber api. “Tungku tersebut masih menyala saat pemilik rumah tidur, sehingga memicu kebakaran hebat yang langsung melahap bahan-bahan mudah terbakar di rumah tersebut,” ujar AKP Supian.

Wahidin, pemilik rumah, baru menyadari kebakaran saat hendak melaksanakan salat Subuh. Meski sempat meminta bantuan warga untuk menyelamatkan Anemah, kobaran api yang cepat meluas dan minimnya peralatan pemadam membuat upaya penyelamatan sia-sia.

Duka Mendalam dan Kerugian Besar

Saat api berhasil dipadamkan, tubuh Anemah ditemukan di antara reruntuhan rumah yang sudah rata dengan tanah. Selain kehilangan nyawa, kebakaran ini juga menyebabkan kerugian materi yang tidak sedikit. Rumah dan harta benda, termasuk uang tunai Rp 30 juta yang disimpan di dalam rumah, habis terbakar.

Total kerugian ditaksir mencapai Rp 100 juta. Kehilangan ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Desa Cipanas.

Pelajaran Berharga untuk Masa Depan

Kejadian ini membuka mata banyak pihak tentang pentingnya kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran. Peralatan tradisional seperti tungku memang masih menjadi andalan masyarakat, namun tanpa kehati-hatian, risiko yang ditimbulkan sangat besar.

Sebagai langkah solutif, masyarakat dapat melakukan hal berikut :

1. Peningkatan Edukasi Bahaya Kebakaran

Pemerintah desa dan pihak terkait perlu mengadakan sosialisasi rutin terkait pengelolaan tungku, penggunaan api, dan potensi bahaya lainnya.

2. Pengadaan Peralatan Pemadam Darurat

Dengan minimnya akses ke pemadam kebakaran di daerah pedesaan, pengadaan alat pemadam sederhana seperti ember pasir, tabung pemadam, atau bahkan sumur pompa bersama dapat menjadi solusi cepat.

3. Peningkatan Infrastruktur Keamanan

Pemerintah daerah dapat bekerja sama dengan dinas terkait untuk menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung pencegahan serta penanganan bencana kebakaran di wilayah terpencil.

4. Penggunaan Teknologi Aman

Peralihan dari tungku tradisional ke peralatan memasak modern yang lebih aman, seperti kompor gas dengan fitur pengaman otomatis, bisa menjadi pilihan untuk mengurangi risiko kebakaran.

Menjadikan Tragedi sebagai Momentum Perubahan

Kejadian di Cipanas ini seharusnya tidak hanya menjadi berita duka, tetapi juga momentum untuk membangun kesadaran bersama. Bencana bisa menimpa siapa saja, namun dengan langkah pencegahan yang tepat, dampaknya dapat diminimalkan.

Warga Desa Cipanas kini berupaya bangkit, bergotong royong membantu keluarga korban, sambil merefleksikan pentingnya menjaga keselamatan. Semoga tragedi ini menjadi pengingat untuk kita semua bahwa kehati-hatian adalah kunci utama dalam mencegah bencana serupa di masa depan.




Sumber : Ilustrasi Gambar AI, Polsek Cipatujah, dan https://kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com/kabar-singaparna/pr-3238981600/tragedi-kebakaran-hanguskan-rumah-dan-renggut-nyawa-nenek-di-cipatujah-tasikmalaya?page=all

Tragedi di Kampung Cibeurih: Pria Meninggal Dunia Akibat Tertabrak Kereta Api Malabar

Tragedi di Jalur Rel Kereta Api
Evakuasi Korban Tertabrak Kereta Api Malabar 

Tasikmalaya – Insiden tragis mengguncang warga Kampung Cibeurih, Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, pada Jumat malam, 17 Januari 2025. Seorang pria ditemukan tewas di jalur kereta api, diduga akibat tertabrak Kereta Api Malabar yang melaju dari arah Bandung menuju Malang.

Peristiwa ini sontak menarik perhatian warga setempat, yang segera melaporkan kejadian kepada pihak berwenang. Aparat Polsek Indihiang bersama Tim Gabungan Polres Tasikmalaya Kota langsung mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan identifikasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Identitas Korban dan Penyelidikan Awal

Hasil identifikasi di lokasi mengungkap bahwa korban berinisial RM (43), seorang warga Kelurahan Cibeureum, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi. Jenazah korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di atas rel kereta api, dengan luka fatal akibat benturan langsung dengan kereta.

Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Jajang Kurniawan, membenarkan kejadian tersebut. “Benar, telah terjadi kecelakaan di Kampung Cibeurih, Kecamatan Indihiang, di mana seorang pria ditemukan meninggal dunia akibat tertabrak kereta api,” jelasnya dalam keterangannya pada Jumat malam.

Lebih lanjut, Iptu Jajang menyebut bahwa pihaknya masih menyelidiki kronologi kejadian dengan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi di lokasi. “Kami terus mendalami penyebab pasti insiden ini,” tambahnya.

Evakuasi dan Langkah Selanjutnya

Usai melakukan olah TKP, jenazah korban dievakuasi ke RSUD dr. Soekardjo, Kota Tasikmalaya, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Pihak berwenang memastikan akan terus mengupayakan penelusuran detail kejadian ini guna memberikan kepastian kepada keluarga korban dan masyarakat.

Pentingnya Keselamatan di Jalur Kereta Api

Kejadian ini menjadi pengingat serius akan pentingnya kewaspadaan masyarakat di sekitar jalur kereta api. Iptu Jajang mengimbau warga untuk menghindari aktivitas di sekitar rel, mengingat potensi bahaya yang sangat besar.

“Rel kereta api bukanlah tempat yang aman untuk dilintasi atau digunakan sebagai jalur alternatif. Kami meminta masyarakat lebih berhati-hati demi mencegah tragedi serupa di masa depan,” tegasnya.

Dengan penyelidikan yang masih berlangsung, kepolisian berharap dapat segera menyelesaikan kasus ini. Peristiwa ini menjadi duka mendalam bagi keluarga korban sekaligus peringatan bagi semua pihak untuk lebih peduli terhadap keselamatan di area transportasi umum.

"Mari tingkatkan kesadaran dan saling menjaga satu sama lain demi mencegah tragedi serupa di masa depan."




Sumber : Polsek Indihiang, Koramil 1202/Indihiang, dan https://www.rmoljabar.id/diduga-tertabrak-kereta-api-seorang-pria-di-kota-tasikmalaya-ditemukan-tewas-tergeletak

Jumat, 17 Januari 2025

Buruh Kota Tasikmalaya Geruduk Gedung Balaikota, Tuntut UMSK 2025 Diperhatikan, Aksi Demo Dikecam

Buruh Kota Tasikmalaya
Pembakaran Ban Menghasilkan Asap Tebal

Pada Jumat sore (17/1/2025), puluhan buruh dari berbagai organisasi di Kota Tasikmalaya menggelar aksi demo di depan Gedung Balaikota, menuntut kejelasan terkait Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) 2025. Sayangnya, aksi tersebut berujung pada pembakaran ban yang menghasilkan asap tebal dan mengepung gedung, sebuah tindakan yang dikecam oleh banyak pihak.

Ketua Serikat Buruh KASBI Migas Kota Tasik, Gandung Cahyono, mengungkapkan kekecewaannya karena hanya Kota Tasikmalaya yang tidak terakomodir dalam daftar UMSK 2025, meskipun hasil sidang pleno dewan pengupahan kota telah sepakat untuk menaikkan UMSK sebesar 3 persen. Menurut Gandung, keputusan Pj Gubernur Jawa Barat yang tidak mengakomodir pengajuan UMSK Kota Tasikmalaya bertentangan dengan regulasi yang ada, di mana seharusnya dewan pengupahan daerah merekomendasikan UMSK untuk daerahnya masing-masing.

"Semua kota dan kabupaten yang mengajukan UMSK langsung diakomodir, kecuali Kota Tasikmalaya. Kami di sektor unggulan seharusnya mendapatkan hak sesuai regulasi pemerintah," ujar Gandung dengan tegas. Ia berharap Pemerintah Kota Tasikmalaya dapat mengambil langkah tegas untuk mengawal dan mengakomodir penetapan UMSK, baik melalui keputusan tertulis atau upaya hukum untuk menggugurkan keputusan SK Gubernur Jawa Barat tersebut.

Namun, meskipun tuntutan mereka mengemuka, aksi demo ini menimbulkan kekhawatiran karena pembakaran ban yang dilakukan di depan Gedung Balaikota. Aksi tersebut menyebabkan asap tebal yang mengepung gedung dan mengganggu aktivitas di sekitarnya. Pembakaran ban, yang sering dianggap sebagai simbol ketegangan dalam protes, memicu kecaman dari banyak kalangan, termasuk masyarakat dan pihak berwenang, yang menganggap tindakan ini berlebihan dan tidak mencerminkan cara berdialog yang konstruktif.

Sebelumnya, pada Rabu (18/12/2024), Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, mengumumkan pengajuan UMSK untuk beberapa daerah, termasuk Kota Tasikmalaya. Namun, hanya Kabupaten Subang dan Kota Depok yang pengajuan UMSK-nya memenuhi kriteria dan diakomodir, sedangkan Kota Tasikmalaya tidak masuk dalam daftar tersebut. Menurut pemerintah, pengajuan UMSK Kota Tasikmalaya dianggap tidak memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.

Aksi ini memperlihatkan ketegangan antara buruh dan pemerintah terkait keputusan yang dianggap merugikan sektor unggulan di Kota Tasikmalaya. Walaupun demikian, penting bagi semua pihak untuk mencari solusi dengan cara yang lebih damai dan terstruktur. Warga dan para pekerja diharapkan terus mendukung dialog konstruktif yang dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik bagi kesejahteraan semua pihak.

Langkah konkret dari Pemerintah Kota Tasikmalaya sangat dibutuhkan agar hak buruh yang telah disetujui dalam pleno dapat terealisasi dengan adil tanpa menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan.




Sumber : Media Sosial, dan  https://priangan.tribunnews.com/2025/01/17/tuntut-umsk-diakomodir-puluhan-buruh-berbagai-organisasi-geruduk-balaikota-tasikmalaya

Babinsa Koramil 1202/Indihiang Respons Cepat Atap Rumah Warga Ambruk Akibat Hujan Deras dan Angin Kencang di Kp. Cijolang, Bungursari

Babinsa Koramil 1202/Indihiang
Respon Cepat Serda Indra Babinsa Koramil 1202/Indihiang Di Lokasi Kejadian 

Tasikmalaya, 17 Januari 2025 – Sebuah insiden tak terduga terjadi di Kampung Cijolang, RT 01/RW 05, Kelurahan Sukarindik, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya. Pada pukul 15.00 WIB, atap rumah milik Bapak Yono (67 tahun) ambruk akibat hujan deras yang disertai angin kencang. Material atap rumah yang terbuat dari baja ringan terbawa angin, menyebabkan kerusakan yang cukup signifikan pada struktur bangunan.

Kronologis Kejadian : Menurut keterangan Bapak Yono, kejadian ini terjadi dengan cepat setelah hujan deras yang disertai angin kencang. Hujan yang turun dengan intensitas tinggi menyebabkan atap rumahnya yang terbuat dari baja ringan ambruk, akibat paparan cuaca ekstrem. Meski rumah tersebut rusak, kejadian ini tidak menimbulkan korban jiwa atau luka.

Karugian : Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materiil cukup dirasakan oleh Bapak Yono, yang rumahnya kehilangan sebagian besar atap. Dengan kerusakan pada bagian atap baja ringan, Bapak Yono kini harus melakukan perbaikan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada bangunan rumahnya.

Langkah-langkah yang Diambil : Menanggapi kejadian ini, Serda Indra, Babinsa Koramil 1202/Indihiang, segera turun ke lokasi untuk memeriksa situasi dan memberikan bantuan. Serda Indra juga menghimbau kepada warga setempat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca buruk yang mungkin terjadi di masa mendatang. Laporan kejadian ini juga telah disampaikan kepada komando atas untuk tindak lanjut lebih lanjut.

Peringatan kepada Warga : Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem, terutama di musim hujan disertai angin kencang. Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa kondisi rumah dan lingkungan sekitar serta mengikuti peringatan cuaca yang dikeluarkan oleh instansi terkait.

Kejadian ini juga menunjukkan pentingnya komunikasi yang cepat dan tepat antara masyarakat dan pihak berwenang dalam menangani situasi darurat. Sinergi antara aparat militer dan masyarakat diharapkan dapat memperkuat ketahanan komunitas dalam menghadapi cuaca buruk dan potensi bencana alam lainnya.




Sumber : Koramil 1202/Indihiang 

Senam Anak Indonesia Hebat: Langkah Nyata SMAN 1 Manonjaya Menuju Generasi Sehat

SMAN 1 Manonjaya
Antusiasme Peserta Senam Anak Indonesia Hebat

Manonjaya, Tasikmalaya – Jum’at, 17 Januari 2025.

Lapangan SMAN 1 Manonjaya tampak dipenuhi antusiasme seluruh warga sekolah pada pagi ini. Dalam upaya menanamkan gaya hidup sehat, mereka mengadakan Senam Anak Indonesia Hebat – sebuah kegiatan rutin yang menjadi bagian dari pembiasaan positif di lingkungan sekolah.

Senam yang dilakukan bersama-sama ini bertujuan membangun kesadaran akan pentingnya aktivitas fisik bagi kesehatan tubuh dan pikiran. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas olahraga, melainkan juga momen untuk mempererat kebersamaan antara siswa, guru, dan staf.

Tidak ada konsep yang rumit dalam kegiatan ini, tetapi pelaksanaannya memberikan manfaat yang luar biasa. Senam dilakukan secara serentak dengan panduan gerakan sederhana dan iringan lagu yang membangkitkan semangat pagi. Dengan waktu yang tidak terlalu lama, kegiatan ini mampu meningkatkan kebugaran sekaligus menghidupkan suasana menyenangkan di awal hari belajar.

Kegiatan sederhana seperti ini membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya berbicara soal teori, tetapi juga kebiasaan positif yang mampu menciptakan dampak besar bagi kehidupan sehari-hari. Melalui senam bersama, SMAN 1 Manonjaya memberikan teladan nyata bahwa langkah kecil seperti bergerak bersama dapat menjadi awal dari perubahan besar menuju generasi yang sehat, aktif, dan produktif.

Dengan terus menjalankan pembiasaan seperti ini, SMAN 1 Manonjaya menginspirasi banyak pihak bahwa kebiasaan baik adalah fondasi untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. 




Sumber :  https://www.instagram.com/p/DE6YkjJTeSQ/?igsh=MXFxbGc1cGd4N3RwbA==

Sinergi TNI dalam Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat — Koramil 1211/Singaparna Gelar Kegiatan Olahraga dan Pembersihan Lingkungan

Koramil 1211/Singaparna
Olahraga Bersih Dilanjutkan Pembersihan Lingkungan 

Singaparna, Tasikmalaya – 17 Januari 2025, TNI selalu hadir untuk mendukung masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Kali ini, Koramil 1211/Singaparna menunjukkan komitmennya dengan menggelar kegiatan yang berbeda, menggabungkan olahraga bersama, pembersihan lingkungan, dan bela diri boxing di Alun-Alun Singaparna pada hari Jumat, 17 Januari 2025.

Kegiatan ini merupakan bukti nyata sinergi antara TNI, Polri, serta masyarakat yang berfokus pada kebersihan lingkungan dan kesehatan. Tidak hanya sekadar berolahraga, acara ini juga bertujuan mempererat hubungan antara aparat dengan masyarakat, serta menanamkan semangat gotong royong untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

Semangat Bersama dalam Gerakan Kebersihan dan Kesehatan

Acara dimulai dengan pembukaan yang mengajak seluruh peserta untuk fokus pada pentingnya kebersihan dan kesehatan sebagai bagian dari kesejahteraan masyarakat. Seluruh peserta, mulai dari Kapolsek Singaparna, Ibu Sekmat Singaparna, anggota Koramil 1211/Singaparna, hingga berbagai elemen masyarakat, berkumpul di Alun-Alun Singaparna dengan satu tujuan besar: menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan masyarakat yang lebih sehat.

Peregangan dan Senam Bersama – Olahraga Sebagai Pembuka

Sesi pertama dimulai dengan peregangan dan senam bersama yang dipimpin oleh instruktur profesional. Olahraga ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kebugaran tubuh, tetapi juga mengajarkan pentingnya disiplin dan kerja sama antar sesama. TNI yang dikenal dengan kedisiplinannya mengajak masyarakat untuk menjalani gaya hidup sehat dalam suasana yang penuh keceriaan.

Pengenalan Boxing: Mengasah Mental dan Fisik

Setelah senam bersama, peserta diberikan pengenalan dasar bela diri boxing. Ini bukan sekadar olahraga fisik, tetapi juga tentang mentalitas juara. Boxing mengajarkan ketahanan mental yang penting untuk menghadapi tantangan hidup, serta mengajarkan pentingnya ketenangan dan fokus dalam bertindak. Kegiatan ini menunjukkan bahwa TNI tidak hanya fokus pada kekuatan fisik, tetapi juga pada pembentukan karakter yang kuat.

Gotong Royong Bersih-Bersih Alun-Alun Singaparna

Kegiatan ditutup dengan gotong royong bersama untuk membersihkan area Alun-Alun Singaparna. Dalam kegiatan ini, seluruh peserta terjun langsung untuk membersihkan lingkungan, mengangkat sampah, dan merapikan area sekitar. Ini adalah bentuk nyata dari semangat gotong royong yang sudah lama menjadi bagian dari budaya bangsa Indonesia. TNI, yang selalu menjadi contoh dalam kegiatan sosial, memimpin aksi kebersihan ini sebagai wujud tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.

TNI: Mengabdi untuk Rakyat, Mewujudkan Keamanan dan Kesejahteraan

Kegiatan ini adalah contoh nyata dari peran TNI dalam membangun dan memelihara hubungan yang harmonis antara aparat dan masyarakat. Melalui kegiatan seperti ini, TNI tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga berkontribusi langsung dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui olahraga, kebersihan, dan pembinaan karakter.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Koramil 1211/Singaparna sekali lagi menunjukkan bahwa TNI tidak hanya berfungsi sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai pendorong kemajuan masyarakat, menjaga kebersihan, serta mempererat tali persaudaraan antar sesama.





Sumber : Koramil 1211/Singaparna


Pelepasan Anggota Kodim 0612/Tasikmalaya: Momentum Haru Penuh Inspirasi

Kodim 0612/Tasikmalaya
Momen Kasdim Dalam Acara Pelepasan Anggota 0612/Tasikmalaya 

Tasikmalaya, 17 Januari 2025 – Di bawah langit Tasikmalaya yang cerah, lapangan upacara Makodim 0612/Tasikmalaya menjadi saksi momen haru penuh makna saat Kasdim 0612/Tasikmalaya, Mayor Inf Deni Zaenal Muttaqin, S.Sos., M.I.P., memimpin upacara pelepasan anggota yang akan menjalani tugas di satuan baru. Bukan sekadar seremonial rutin, acara ini menghadirkan suasana yang memadukan khidmat, apresiasi mendalam, dan semangat keberlanjutan pengabdian.

Sejak awal, upacara ini menggambarkan harmoni organisasi militer yang penuh disiplin dan rasa kekeluargaan. Seluruh jajaran Kodim, dari perwira hingga tamtama, hadir dalam barisan rapi, ditemani para ibu Persit yang turut memberikan dukungan moral. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa dalam setiap langkah pengabdian, ada nilai solidaritas yang tak pernah lekang.

Dalam amanatnya, Mayor Inf Deni menyampaikan pesan yang menyentuh hati. “Perpindahan tugas adalah babak baru dalam perjalanan pengabdian. Jangan pernah berhenti belajar, beradaptasi, dan membawa semangat Kodim 0612/Tasikmalaya ke mana pun kalian melangkah,” ujar beliau, dengan nada penuh keyakinan. Ucapan ini bukan sekadar nasihat, melainkan motivasi bagi mereka yang akan menapaki medan pengabdian baru.

Lebih dari sekadar perpisahan, upacara ini adalah panggung penghormatan bagi dedikasi para prajurit. Setiap kontribusi mereka selama bertugas di Kodim 0612/Tasikmalaya mendapat pengakuan yang tulus, sebuah teladan nyata bahwa kerja keras selalu dihargai. “Pengabdian kalian di sini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas Kodim. Terima kasih telah menjadi inspirasi bagi rekan-rekan yang lain,” tambah Mayor Inf Deni.

Puncak acara berlangsung dengan simbolis namun sarat emosi. Kasdim memberikan ucapan selamat secara langsung kepada anggota yang pindah satuan, disertai doa dan harapan agar mereka terus berkarya dan berprestasi di tempat baru. Suasana penuh kehangatan ini mencerminkan filosofi keprajuritan: setia hingga akhir, meski langkah menuntun ke tempat yang berbeda.

Bagi masyarakat, momen seperti ini bukan hanya cerita tentang seragam dan barisan rapi. Ini adalah cerminan nilai perjuangan, loyalitas, dan keteguhan hati yang bisa menjadi pelajaran berharga. Dari lapangan Makodim yang sederhana, pesan besar tersampaikan: pengabdian sejati tidak mengenal batas wilayah, dan keberanian untuk melangkah ke lingkungan baru adalah bentuk lain dari patriotisme.

Upacara pelepasan ini adalah pengingat bahwa setiap akhir adalah awal yang baru. Kodim 0612/Tasikmalaya, dengan segala semangat yang tertanam, telah mengantar prajurit-prajuritnya menuju perjalanan baru yang penuh tantangan dan peluang. Sementara itu, semangat mereka akan tetap abadi di hati rekan-rekan yang ditinggalkan.





Sumber : Pendim 0612/Tsm 

Pergeseran Pola Belanja: Adaptasi Pelaku Usaha di Tengah Tantangan Digital

Pasar Tradisional
Ilustrasi Pergeseran Pola Belanja Masyarkat ke Platform Online 

Tasikmalaya – Dalam beberapa tahun terakhir, pola belanja masyarakat menunjukkan pergeseran besar dari toko fisik ke platform online. Fenomena ini membawa tantangan baru bagi para pelaku usaha, terutama mereka yang bergantung pada penjualan langsung.

Pasar Cikurubuk, salah satu pusat aktivitas ekonomi di Tasikmalaya, turut merasakan dampaknya. Yuli, seorang penjaga toko pakaian di pasar tersebut, mengungkapkan bahwa sejak pandemi Covid-19, jumlah pembeli yang berkunjung ke tokonya mengalami penurunan drastis.

“Dulu, banyak orang datang langsung ke pasar. Tapi setelah pandemi, mereka lebih memilih belanja lewat aplikasi online,” ujar Yuli, sambil merapikan dagangannya.

Situasi ini memaksa pemilik usaha di pasar tradisional untuk berinovasi. Pemilik toko tempat Yuli bekerja, misalnya, mulai merambah dunia digital dengan menggunakan live streaming sebagai cara baru untuk memasarkan produk mereka. Strategi ini tidak hanya membantu mempertahankan pelanggan lama tetapi juga menjangkau pembeli dari luar daerah.

Sementara itu, Delis, karyawan sebuah toko pakaian thrift di Mal Mayasari Plaza, juga mengalami hal serupa. “Kami mulai aktif di berbagai platform digital, dan live streaming menjadi bagian penting untuk menarik pelanggan,” ungkap Delis.

Pengalaman Berbelanja Langsung, Keunggulan Toko Fisik

Meskipun belanja online menawarkan kemudahan dan harga yang kompetitif, banyak pelaku usaha seperti Yuli menekankan pentingnya pengalaman berbelanja langsung. Dengan mengunjungi toko fisik, konsumen dapat memastikan kualitas produk yang akan mereka beli.

“Kalau belanja langsung, pelanggan bisa memastikan bahan dan ukuran sesuai keinginan. Hal seperti ini sulit dilakukan kalau hanya melihat gambar di aplikasi,” tambah Yuli.

Namun, ia tidak menampik bahwa harga di platform digital seringkali lebih murah, meskipun kualitasnya kadang tidak sesuai harapan. Inilah yang menjadi salah satu tantangan bagi toko-toko fisik.

Adaptasi adalah Kunci Bertahan

Menghadapi perubahan ini, pelaku usaha di Tasikmalaya menunjukkan bahwa adaptasi adalah solusi utama. Menggabungkan penjualan online dan offline menjadi cara untuk bertahan di tengah ketatnya persaingan. Live streaming menjadi salah satu strategi yang banyak diterapkan, memungkinkan interaksi langsung dengan pelanggan tanpa mereka harus datang ke toko.

Namun, dukungan dari konsumen juga sangat diperlukan. Berbelanja di toko fisik tidak hanya membantu mempertahankan keberlangsungan usaha lokal, tetapi juga memberikan pengalaman yang berbeda dan lebih personal bagi pelanggan.

“Harapannya, masyarakat mau kembali ramai berbelanja langsung di pasar atau toko fisik. Kami ingin suasana pasar kembali hidup seperti dulu, apalagi saat Ramadan yang biasanya membawa omzet besar,” tutup Yuli dengan penuh harap.

Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, para pelaku usaha di Tasikmalaya optimis bahwa mereka mampu bertahan di tengah perubahan zaman. Dukungan dari masyarakat adalah kunci untuk menjaga ekonomi lokal tetap bergerak maju.




Sumber : Ilustrasi Gambar AI, dan https://radartasik.id/2025/01/17/ikuti-tren-belanja-online-pedagang-pasar-induk-cikurubuk-kota-tasikmalaya-jualan-secara-live-stream/

Kolaborasi Koramil 1208/Manonjaya, FKPPI, dan Pedagang Kaki Lima Wujudkan Kebersihan Lapangan Alun-Alun Manonjaya

Koramil 1208/Manonjaya
Jumsih di Lapangan Alun-Alun Manonjaya 

Tasikmalaya, 17 Januari 2025 – Dalam semangat gotong royong, Koramil 1208/Manonjaya bersama Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI) dan Paguyuban Pedagang Kaki Lima melaksanakan kegiatan Jumat Bersih di Lapangan Alun-Alun Manonjaya. Dimulai pukul 08.00 WIB, kegiatan ini dipimpin oleh Batibung Koramil 1208/Manonjaya, Peltu Eri Herlambang, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat.

Tujuan dari kegiatan ini adalah menjaga kebersihan dan kenyamanan lingkungan di sekitar Lapangan Alun-Alun Manonjaya yang menjadi pusat aktivitas masyarakat. Gotong royong lintas komunitas ini menjadi salah satu cara efektif mempererat solidaritas antara TNI, komunitas pedagang, dan masyarakat umum.

Sinergi Tiga Pilar Kebersihan

Kegiatan ini dihadiri oleh:

  • Peltu Eri Herlambang, Batibung Koramil 1208/Manonjaya.

  • H. Tia, Penasehat FKPPI.

  • Bapak Japra, Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima Alun-Alun Manonjaya.

  • Anggota Koramil 1208/Manonjaya.

  • Anggota FKPPI Manonjaya.

  • Anggota Paguyuban Pedagang Kaki Lima.

Seluruh peserta bekerja sama membersihkan area lapangan dan sekitarnya, menciptakan lingkungan yang lebih bersih, rapi, dan nyaman untuk berbagai kegiatan masyarakat.

Manfaat dan Harapan

Kegiatan ini tidak hanya menciptakan lingkungan yang bersih, tetapi juga menjadi wujud nyata kolaborasi berbagai pihak dalam menjaga fasilitas umum. Lapangan Alun-Alun Manonjaya kini kembali bersih dan siap digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat, mulai dari olahraga hingga acara budaya.

Sinergi seperti ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam menjaga lingkungan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. Dengan kerja sama yang solid, menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman bukan lagi sekadar harapan, tetapi kenyataan.






Sumber : Pendim 0612/Tsm, dan Koramil 1208/Manonjaya

Jumat Bersih di Sukaraja: Warga dan Tokoh Bergotong Royong Bersama Koramil 1205/Rajapolah

Babinsa Koramil 1205/Rajapolah
Kebersamaan Masyarkat Bersama Babinsa Sukaraja 

Rajapolah, Tasikmalaya — Semangat gotong royong kembali digaungkan Koramil 1205/Rajapolah dalam kegiatan "Jumat Bersih" yang berlangsung pada Jumat, 17 Januari 2025. Dengan penuh kebersamaan, masyarakat Sukaraja bersama Babinsa Desa Sukaraja, Sertu Hariyanto, bergandeng tangan membersihkan area pemakaman di Kampung Sukaruji, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajapolah.

Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WIB ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus bukti nyata kepedulian terhadap lingkungan. Pembersihan makam bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga penghormatan terhadap leluhur, nilai yang terus dijaga oleh masyarakat setempat.

Kepedulian Kolektif di Tengah Kesibukan Warga

Hadir dalam kegiatan ini sejumlah tokoh penting, seperti Kepala Desa Sukaraja, Asep Nandang, S.Pd.I., Ketua RW 002 Yuyu Wahyudi, serta para Ketua RT, yaitu Maman, Amir Hamzah, Itang Iskandar, dan Dede Rahmat. Kehadiran para pemimpin lokal ini menjadi motivasi bagi masyarakat untuk lebih aktif terlibat dalam menjaga lingkungan sekitar.

Menurut Sertu Hariyanto, Babinsa yang memimpin kegiatan tersebut, gotong royong seperti ini tidak hanya memperkuat persatuan tetapi juga memberikan contoh kepada generasi muda. “Melalui aksi ini, kami ingin menunjukkan bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Kebersihan makam juga mencerminkan penghormatan kita kepada para pendahulu,” ujar Sertu Hariyanto.

Jumat Bersih: Tradisi Bernilai Edukatif dan Sosial

Selain membersihkan makam, kegiatan ini menjadi momen edukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Para tokoh masyarakat yang hadir juga memanfaatkan kesempatan ini untuk menyampaikan pesan-pesan moral kepada warga, seperti pentingnya hidup rukun dan saling mendukung dalam berbagai situasi.

Kepala Desa Sukaraja, Asep Nandang, menambahkan, “Gotong royong ini bukan hanya tentang kebersihan fisik, tetapi juga kebersihan hati. Dengan bekerja bersama, kita bisa saling mengenal lebih dekat, mempererat tali silaturahmi, dan membangun desa yang lebih baik.”

Kebersamaan untuk Masa Depan yang Lebih Bersih

Meskipun sederhana, kegiatan seperti ini memiliki dampak besar bagi kehidupan bermasyarakat. Warga yang hadir dengan antusias membuktikan bahwa semangat gotong royong masih hidup dan menjadi kekuatan utama masyarakat Sukaraja.

Kegiatan berakhir dengan tertib, aman, dan lancar, meninggalkan area makam yang kini terlihat lebih bersih dan rapi. Namun, lebih dari itu, kegiatan ini meninggalkan pesan moral yang mendalam: bahwa membersihkan lingkungan adalah tanggung jawab semua pihak, dan dengan bersatu, tantangan seberat apa pun bisa dihadapi bersama.

"Gotong royong adalah jiwa kita. Mari terus rawat semangat ini, karena melalui kebersamaan, kita bisa membangun masa depan yang lebih baik."







Sumber : Pendim 0612/Tsm, dan Koramil 1205/Rajapolah 





Kamis, 16 Januari 2025

Koramil 1205/Rajapolah Dorong Kemandirian Pangan dengan Budidaya Selada Bokor di Sukaraja

Babinsa Koramil 1205/Rajapolah
Babinsa Desa Sukaraja, Sertu Hariyanto, bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) ,  Dan Kelompok Tani (Poktan) Bina Tani.

Tasikmalaya, 16 Januari 2025 – Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional, Koramil 1205/Rajapolah kembali hadir mendampingi para petani lokal di Desa Sukaraja. Bertempat di Kampung Cicariuk, Kecamatan Rajapolah, kegiatan pendampingan bertajuk “Pengelolaan Lahan Swasembada Pangan Budidaya Selada Bokor” ini melibatkan Babinsa Desa Sukaraja, Sertu Hariyanto, bersama Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Sukaraja, Ibu Nuni, dan Kelompok Tani (Poktan) Bina Tani.

Langkah Nyata di Tengah Tantangan Pangan

Selada bokor, sayuran hijau yang terkenal kaya nutrisi, menjadi pilihan strategis untuk mendukung kemandirian pangan di tingkat lokal. Tidak hanya mudah dibudidayakan, selada ini juga memiliki nilai ekonomis tinggi di pasar. “Kami di Koramil percaya bahwa mendampingi petani adalah langkah konkret dalam memperkuat ketahanan pangan. Program ini bertujuan memberdayakan petani agar mampu menghasilkan produk berkualitas tinggi sekaligus meningkatkan kesejahteraan mereka,” ujar Sertu Hariyanto.

Pendampingan ini dimulai pukul 09.00 WIB dan melibatkan diskusi mendalam terkait teknik pengelolaan lahan, pemilihan bibit unggul, serta praktik irigasi yang efisien. Ketua Kelompok Tani Bina Tani, Pak Munawir, mengungkapkan antusiasmenya atas kehadiran Babinsa dan PPL yang memberikan wawasan baru. “Kami jadi lebih paham bagaimana cara memaksimalkan hasil panen tanpa merusak lingkungan,” ujarnya.

Kolaborasi untuk Masa Depan Berkelanjutan

Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang transfer pengetahuan, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara TNI, pemerintah desa, dan masyarakat. Kehadiran PPL, Ibu Nuni, memberikan dimensi edukasi yang signifikan dalam pengelolaan lahan secara berkelanjutan. Ia menekankan pentingnya pendekatan ekologis dalam budidaya selada bokor agar produktivitas tetap tinggi tanpa mengorbankan kualitas tanah.

Sertu Hariyanto menambahkan, “Kami ingin kegiatan ini tidak hanya berhenti di pelatihan, tetapi juga menjadi model untuk desa-desa lain dalam mengelola potensi lokal mereka. Bersama-sama, kita bisa menciptakan ketahanan pangan yang mandiri dan berdaya saing.”

Melampaui Peran Tradisional TNI

Pendampingan pertanian yang dilakukan Koramil 1205/Rajapolah adalah bukti nyata bahwa peran TNI melampaui tugas-tugas keamanan. Kehadiran Babinsa di tengah-tengah petani memberikan motivasi dan semangat, sekaligus menghubungkan masyarakat dengan pemerintah.

Dengan langkah ini, Desa Sukaraja diharapkan mampu menjadi pionir dalam budidaya selada bokor di Tasikmalaya. Program semacam ini juga menjadi inspirasi bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah-langkah kecil yang melibatkan semua pihak.

Di bawah sinar matahari Kampung Cicariuk pagi itu, bibit-bibit selada bokor yang baru ditanam seolah menjadi simbol harapan baru—bukan hanya untuk lahan pertanian, tetapi juga untuk masa depan ketahanan pangan Indonesia.






Sumber : Pendim 0612/Tsm, dan Koramil 1205/Rajapolah 

Pangdam III/Siliwangi Hadiri Tasikmalaya Expo & Babinsa Award di Bandung: Kodim 0612/Tasikmalaya Torehkan Prestasi dan Cetak Rekor MURI

Pangdam III/Siliwangi  Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman, S.E., M.Si., CHRMP Bandung, 14 Juli 2025  Dalam suasana penuh semangat membangun d...