Powered By Blogger

Selasa, 31 Desember 2024

Cinta yang Menembus Batas: Pernikahan Massal Tunanetra di Gedung Aisyah, Kota Tasikmalaya

Pernikahan Massal Tunanetra di Gedung Aisyah

Pasangan Pernikahan Massal Tunanetra di Gedung Aisyah 

Kehangatan dan haru memenuhi Gedung Aisyah di Kota Tasikmalaya pada Selasa, 31 Desember 2024. Di tempat ini, lima pasangan tunanetra dari Priangan Timur mengikrarkan janji suci dalam sebuah pernikahan massal yang untuk pertama kalinya digelar khusus bagi mereka. Lebih dari sekadar perayaan, acara ini menjadi pengingat bahwa cinta dan harapan dapat melampaui segala keterbatasan.

Salah satu pasangan yang menjadi perhatian adalah Edi (60) dan Engkar (56). Dengan penuh syukur, keduanya berbagi kisah perjalanan cinta mereka yang bermula dari komunikasi melalui telepon, perangkat yang sudah disesuaikan untuk kebutuhan mereka. Pertemuan pertama mereka dalam sebuah acara komunitas disabilitas menjadi awal hubungan yang terus berkembang hingga kini resmi berkomitmen sebagai pasangan suami istri.

“Tidak ada persiapan khusus,” ujar Edi dengan lembut. “Saya pernah menikah sebelumnya, tetapi istri saya telah berpulang pada Desember 2022. Hari ini, saya memulai hidup baru bersama Engkar, seorang ibu luar biasa dengan dua anak. Dukungan keluarga dan panitia sangat berarti, hingga kami bisa mewujudkan momen ini.”

Bagi Edi, cinta adalah tentang keberanian memulai kembali. Ia berharap prosesi ini tidak hanya menjadi pengalaman indah bagi dirinya, tetapi juga membawa manfaat lebih luas. “Kami juga ingin menjadi lebih mandiri, dan semoga pemerintah dapat mendukung lewat bantuan modal usaha. Acara seperti ini sangat bermakna bagi kami yang memiliki tantangan fisik,” ungkapnya penuh harapan.

Pernikahan massal ini diselenggarakan melalui kolaborasi antara Aisyah dan komunitas disabilitas setempat. Panitia berharap kegiatan ini dapat terus berlanjut, membuka jalan bagi lebih banyak pasangan tunanetra untuk meraih kebahagiaan serupa.

“Kami berkomitmen menjadikan acara ini agenda rutin, memberikan kesempatan kepada lebih banyak saudara kami untuk menikah dan memulai kehidupan baru,” ujar salah seorang panitia.

Kisah-kisah seperti ini menunjukkan bahwa kekuatan cinta dan kebersamaan mampu memberikan harapan baru, bahkan di tengah berbagai keterbatasan. Melalui dukungan keluarga, komunitas, dan masyarakat luas, kehidupan yang lebih baik dan bermakna selalu dapat diraih.

Pernikahan massal ini menjadi simbol bahwa cinta dan kebahagiaan tidak mengenal batas, memberikan inspirasi bagi kita semua untuk terus menciptakan ruang yang lebih inklusif dan penuh kasih bagi sesama.


Sumber : Pendim 0612/Tasikmalaya dan https://jabar.tribunnews.com/2024/12/31/berawal-dari-ngobrol-lewat-hp-sepasang-tunanetra-asal-tasikmalaya-bersanding-di-pelaminan


Senin, 30 Desember 2024

Empat Bocah Manonjaya dan Sepeda Tanpa Rem: Perjalanan Nekat ke Kawah Gunung Galunggung yang Menginspirasi

Empat Bocah Manonjaya dan Sepeda Tanpa Rem

Dalam dunia yang kian modern, kisah perjuangan seringkali muncul dari tempat yang tak terduga. Seperti kisah empat bocah SD asal Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, yang mencuri perhatian dunia maya setelah aksi nekat mereka bersepeda menuju kawah Gunung Galunggung menjadi viral di TikTok.

Rangga, Radja, Rivan, dan Riki, empat anak sekolah dasar ini, berangkat dengan sepeda BMX sederhana tanpa rem, hanya bermodal semangat, rasa ingin tahu, dan Rp 6.000 di kantong. Peralatan yang minim tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk mewujudkan mimpi kecil menjelajahi alam.

Perjalanan Dimulai: Antara Nekat dan Tekad

Berangkat dari rumah mereka pada pukul 06.00 pagi, Minggu, 29 Desember 2024, keempat bocah ini mengandalkan aplikasi Google Maps untuk menuntun arah. Waktu tempuh yang diperkirakan hanya 1,5 jam ternyata berubah menjadi perjalanan berat selama tujuh jam. Rute menanjak menuju Gunung Galunggung tidak menyurutkan langkah mereka meski perbekalan habis di tengah jalan.

Radja, siswa kelas 6 SD, menjadi penggerak ide perjalanan ini. Ia berhasil meyakinkan tiga temannya untuk ikut serta, meskipun orang tua mereka tidak tahu pasti gunung mana yang menjadi tujuan mereka.

Tantangan dan Pertemuan di Pintu Kawah

Ketika akhirnya mereka tiba di pintu masuk kawasan wisata, seorang wisatawan asal Bogor merasa iba dan membayar tiket masuk mereka. Namun, tawaran tumpangan mobil ditolak. Dengan sopan, mereka hanya meminta agar tiket masuknya saja yang dibayarkan, sebab tujuan mereka adalah menikmati kawah Gunung Galunggung.

Setelah memasuki kawasan wisata, para petugas terkesima melihat semangat anak-anak ini. Dengan penuh simpati, mereka mengangkut keempat bocah itu beserta sepedanya ke area kawah menggunakan mobil patroli.

Momen Langka di Kawah Gunung Galunggung

Setiba di kawah, keempat bocah ini memanfaatkan waktu untuk berfoto dan menikmati keindahan alam. Para pengunjung lain yang menyaksikan perjuangan mereka turut memberi makanan dan camilan sebagai bentuk apresiasi. Bahkan, beberapa atlet sepeda dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kabupaten Tasikmalaya yang sedang berlatih di lokasi turut memberikan uang jajan.

Di sana, mereka tidak hanya menemukan keindahan alam, tetapi juga pelajaran tentang solidaritas dan kebaikan dari orang-orang yang peduli.

Pulang dengan Senyuman

Saat perjalanan pulang, petugas Polisi Hutan (Polhut) mengangkut mereka hingga ke pos Lanud Wiriadinata di Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Meskipun ditawari diantar sampai rumah, mereka memilih untuk melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda, mungkin agar orang tua mereka tidak mengetahui petualangan ini.

Dari kejadian ini, keempat bocah ini bukan hanya menjadi viral di media sosial, tetapi juga mengajarkan kita tentang tekad, keberanian, dan semangat pantang menyerah.

Kisah yang Menginspirasi

Perjalanan mereka adalah pengingat bagi kita semua bahwa mimpi tidak selalu butuh fasilitas mewah atau modal besar. Kadang, yang diperlukan hanyalah keberanian untuk melangkah, meskipun dengan sepeda tanpa rem dan uang saku yang nyaris tak cukup.

Mungkin, di balik nekatnya aksi ini, tersembunyi pesan bahwa keberanian seorang anak mampu menembus batas logika. Dan dalam kesederhanaan, kita sering kali menemukan arti sejati dari sebuah petualangan.

Jadi, apa mimpi Anda hari ini? Apakah Anda cukup berani untuk melangkah seperti Rangga, Radja, Rivan, dan Riki?



Sumber : https://radartasik.id/2024/12/30/kisah-4-bocah-sd-dari-manonjaya-bersepeda-ke-kawah-galunggung-7-jam-dipandu-google-map-tanpa-rem-rp-6-000/2/

"Operasi Akhir Tahun: Polres Tasikmalaya Kota Gempur Penyalahgunaan Miras"

Operasi Akhir Tahun

Ilustrasi Operasi Akhir Tahun Penyalahgunaan Miras (AI)

Saat kalender mendekati malam pergantian tahun, Polres Tasikmalaya Kota bergerak cepat. Tidak hanya sekadar patroli, kali ini Tim Maung Galunggung bersama Satresnarkoba memimpin sebuah misi penting: membongkar peredaran miras ilegal yang selama ini mengintai di balik layar perayaan tahun baru.

Kisah Rumah di Bungursari

Di balik kesunyian dini hari, Senin, 30 Desember 2024, langkah tegas Tim Maung membawa cerita tersendiri. Berdasarkan laporan masyarakat, sebuah rumah di Kecamatan Bungursari dicurigai sebagai "gudang rahasia" miras. Ketika pintu terbuka, petugas menemukan puluhan botol arak Bali, tersimpan rapi di dalam rumah tersebut.

Tidak ada selebrasi besar dari pemilik rumah, hanya pengungkapan bahwa miras-miras itu kini diamankan di Mapolres untuk penyelidikan lebih lanjut.

Operasi Ganda: Jejak Miras di Dua Lokasi Lain

Tak hanya di Bungursari, Satresnarkoba Polres Tasikmalaya Kota pun turut menggelar operasi serupa. Dengan langkah terencana, tim ini berhasil menyita 40 botol miras dari dua lokasi berbeda.

Di Jalan Sukalaya, Kecamatan Cihideung, 11 botol anggur ginseng ditemukan di tangan YL (53). Sementara itu, di Kecamatan Cisayong, miras jenis ciu dan arak Bali milik seorang pemuda berusia 22 tahun berinisial Sep turut diamankan.

Lebih dari Sekadar Razia

Operasi cipta kondisi ini memiliki misi yang lebih besar dari sekadar penegakan hukum. Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Joko Sulistiono, menegaskan bahwa tindakan ini adalah langkah strategis untuk meredam potensi gangguan keamanan selama malam pergantian tahun.

"Miras sering menjadi pemicu utama keributan hingga kecelakaan. Kami tidak akan mentolerir hal ini," ujar AKBP Joko.

Ia juga mengimbau warga Kota Tasikmalaya untuk merayakan malam tahun baru dengan bijak. Tanpa miras, tanpa pelanggaran hukum, dan tentu saja tanpa merugikan orang lain.

Perayaan Positif, Harapan Baru

Pesannya sederhana namun mendalam: malam tahun baru adalah momen untuk merayakan, bukan merusak. Daripada membakar waktu dengan aktivitas yang membahayakan, Kapolres mengajak masyarakat untuk memulai tahun baru dengan langkah positif.

"Keamanan dan ketertiban bukan hanya tugas polisi, tetapi tanggung jawab kita bersama," tegasnya.

Dengan operasi semacam ini, Polres Tasikmalaya Kota tidak hanya menciptakan rasa aman tetapi juga memberi teladan bahwa keamanan adalah investasi bersama untuk hari esok yang lebih baik.

Tahun baru adalah tentang harapan, bukan kegaduhan. Bagaimana Anda merayakannya?



Sumber : https://kabarpriangan.pikiran-rakyat.com/kabar-priangan/pr-1488923061/jelang-malam-tahun-baru-polres-tasikmalaya-kota-intensifkan-razia-miras?page=all

ILP: Kolaborasi TNI dan Masyarakat Mangkubumi Ciptakan Revolusi Kesehatan

ILP Kolaborasi TNI dan Masyarakat

Kolaborasi TNI dan Masyarakat 

TASIKMALAYA – Ada yang berbeda di Kecamatan Mangkubumi. Ketika bicara tentang kesehatan masyarakat, bukan hanya Puskesmas yang bergerak, tetapi juga Tentara Nasional Indonesia (TNI). Melalui program Inovasi Layanan Primer (ILP), TNI hadir bukan hanya sebagai penjaga kedaulatan, tetapi juga pelopor kesehatan.

Mayor Czi Wawan Muhammad Nurodin, Danramil 1203/Kawalu, menjadi tokoh sentral dalam perubahan ini. Pada sesi monitoring triwulanan, Senin, 30 Desember 2024, ia menekankan pentingnya peran ILP. “Dengan adanya ILP, kita bisa mendeteksi penyakit sejak dini. Jika penyakit sudah terdeteksi, kita bisa segera mengambil langkah-langkah preventif,” jelas Mayor Wawan dengan semangat khas seorang prajurit.

TNI di Garis Depan Kesehatan

Bayangkan prajurit dengan seragam loreng, bukan sedang berpatroli, tetapi mendampingi tenaga kesehatan melakukan skrining penyakit. Mayor Wawan menyebut ini sebagai “perang tanpa peluru”—perang melawan ketidaktahuan akan pentingnya kesehatan.

“ILP adalah senjata kita untuk memastikan masyarakat tetap sehat. Skrining ini tidak hanya untuk mereka yang sakit, tetapi juga yang sehat. Kita semua tahu, mencegah lebih baik daripada mengobati,” tegasnya, menunjukkan bahwa peran TNI kini melampaui batas tradisional.

Pendekatan Anti-Mainstream TNI di Mangkubumi

Kolaborasi TNI dalam program kesehatan ini membuktikan bahwa paradigma lama—di mana kesehatan hanya tanggung jawab tenaga medis—sudah usang. TNI di Mangkubumi mengubah cara pandang masyarakat. Mereka bukan hanya hadir di medan perang, tetapi juga di tengah-tengah warga, memastikan setiap individu punya akses ke deteksi dini penyakit.

“Ini bukan tentang siapa yang sakit atau sehat. Ini tentang membangun masyarakat yang lebih kuat, lebih tangguh. Karena kesehatan adalah pondasi dari segalanya,” lanjut Mayor Wawan, seolah ingin mengingatkan bahwa kesehatan adalah bagian dari keamanan nasional.

Membangun Masa Depan yang Lebih Kuat

Dengan ILP, Mangkubumi menciptakan standar baru dalam layanan kesehatan. Evaluasi triwulanan ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi langkah revolusioner yang melibatkan seluruh elemen, termasuk TNI.

“Jika biasanya TNI dikenal di medan pertempuran, di Mangkubumi, kami ada di medan kesehatan. Dan ini bukan tugas sampingan; ini adalah komitmen kami untuk masyarakat,” tutup Mayor Wawan, penuh keyakinan.

Di Kecamatan Mangkubumi, TNI tidak hanya menjaga perbatasan, tetapi juga kesehatan. Inilah bentuk pengabdian total, pengabdian tanpa batas. Bagi wilayah lain yang ingin belajar, mungkin saatnya melirik cara anti-mainstream dari Mangkubumi dan TNI-nya.


Sumber : Pendim 0612/Tasikmalaya dan https://kabarsakti.com/2024/12/hadiri-lokakarya-dan-ilp-uptd-puskesmas-mangkubumi-danramil-1203-kawalu-lebih-baik-mencegah-daripada-mengobati/ serta https://mitrapolisitv.com/tni-polri/pemerintahan/uptd-puskesmas-mangkubumi-tasikmalaya-gelar-kegiatan-lokakarya-dan-launching-integrasi-layanan-primer)

TASIKMALAYA MENUJU ERA BARU: ZONA INTEGRITAS DILUNCURKAN DI BALE KOTA


Zona Integritas Diluncurkan

Sumber : https://images.app.goo.gl/8eAcXTSwrZ3x5Aca6

Senin pagi, 30 Desember 2024, suasana Halaman Bale Kota Tasikmalaya terasa berbeda. Di bawah terik matahari yang mulai memanjat, Penjabat Wali Kota Tasikmalaya, Drs. Asep Sukmana, M.Si., mengambil langkah besar yang menandai babak baru dalam pemerintahan daerah ini: pencanangan pembangunan zona integritas.

Bukan sekadar seremoni, acara ini menyoroti komitmen Pemerintah Kota Tasikmalaya untuk membersihkan diri dari jebakan lama—korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dalam sambutannya, Asep Sukmana berbicara dengan nada tegas namun penuh harapan.

"Zona integritas bukan sekadar simbol, tapi aksi nyata untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan melayani. ASN di Kota Tasikmalaya harus menjunjung tinggi transparansi dan akuntabilitas demi memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," tegasnya.

Pernyataan ini tidak hanya menggarisbawahi tugas moral para aparatur sipil negara, tetapi juga memberi pesan bahwa birokrasi yang baik adalah fondasi kepercayaan masyarakat. Asep bahkan membagikan kisah diskusi intensnya bersama para pejabat eselon 2 malam sebelumnya. Evaluasi kinerja, eksplorasi masalah, hingga perencanaan ke depan menjadi fokus obrolan serius tersebut.

"Tidak hanya soal menghindari korupsi, reformasi birokrasi ini juga tentang bagaimana kita meningkatkan kualitas pelayanan publik," lanjutnya.

Momentum untuk Berubah

Acara ini dihadiri para kepala dinas, pejabat struktural, hingga ASN dari berbagai bidang. Namun lebih dari itu, pencanangan zona integritas ini adalah seruan perubahan. Dengan atmosfer Bale Kota yang kental dengan semangat reformasi, langkah ini diharapkan menjadi momentum untuk menciptakan pelayanan publik yang benar-benar profesional dan bersih.

Langkah ini bukan hanya upaya lokal, tetapi bagian dari gerakan besar reformasi birokrasi yang digaungkan pemerintah pusat. Di tengah derasnya kritik terhadap birokrasi di berbagai daerah, Tasikmalaya mencoba menampilkan wajah baru.

Antara Harapan dan Tanggung Jawab

Pesan dari pagi itu jelas: integritas adalah pondasi pemerintahan. Namun, komitmen ini harus dibuktikan, bukan hanya di atas kertas. Asep mengingatkan, perubahan sejati dimulai dari setiap individu ASN yang memikul tanggung jawab moral sebagai abdi negara.

Apakah ini hanya sekadar formalitas atau benar-benar awal perubahan besar? Waktu yang akan menjawab. Tapi satu hal yang pasti, Kota Tasikmalaya mencoba melangkah ke depan dengan optimisme baru.

Bale Kota di Senin pagi ini bukan hanya saksi sejarah, tetapi juga pengingat bahwa sebuah kota, seperti manusia, bisa memilih untuk berubah.


Sumber : https://radartasik.id/2024/12/30/pj-wali-kota-tasikmalaya-asep-sukmana-serukan-pembangunan-zona-berintegritas-agar-bebas-korupsi/#google_vignette

Tasikmalaya: Mengungkap Fakta HIV di Kalangan Pelajar – Kenapa Ini Perlu Jadi Perhatian Semua Pihak?

Mengungkapkan Fakta HIV di Kalangan Pelajar

Ilustrasi Edukasi di Sekolah (AI)

Tasikmalaya, 29 Desember 2024 – HIV bukanlah topik yang baru, tapi temuan kasus terbaru di kalangan pelajar usia 15 hingga 19 tahun menunjukkan bahwa kita belum sepenuhnya memahami dan menangani masalah ini. Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Tasikmalaya menemukan bahwa penularan HIV pada pelajar ini terjadi akibat hubungan sesama jenis. Kasus ini membuka mata kita semua bahwa HIV tidak mengenal batasan usia atau status sosial. Ini adalah masalah yang harus kita hadapi secara terbuka dan tanpa ketakutan.

Soni Syarief, pengelola program Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Tasikmalaya, menyatakan bahwa penemuan ini adalah sinyal peringatan keras bagi kita semua. "Pencegahan HIV harus dimulai dengan edukasi yang jelas dan komprehensif, terutama di kalangan pelajar. Kalau tidak, kita akan terus berhadapan dengan situasi yang lebih buruk di masa depan,” ujarnya.

Meskipun stigma tentang HIV dan AIDS sering mengarah pada stereotip dan ketakutan yang tak berdasar, Soni mengingatkan bahwa penularan HIV hanya terjadi melalui cairan tubuh seperti darah, sperma, cairan vagina, dan udara susu ibu. "HIV tidak menular lewat salaman, pelukan, atau berbagi alat makan. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak tahu hal ini dan justru menutup diri terhadap mereka yang terinfeksi," lanjutnya.

Program ini berfokus pada peningkatan edukasi di sekolah-sekolah, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat. Kenapa? Karena pelajar adalah kelompok yang paling rentan terpengaruh oleh informasi yang mereka terima, baik yang benar maupun yang salah. Dengan memberikan pengetahuan yang akurat tentang HIV, diharapkan mereka bisa melindungi diri dan teman-temannya dari potensi penularan.

Namun, meskipun pengobatan dengan antiretroviral (ARV) telah membantu banyak orang yang terinfeksi HIV untuk hidup lebih lama dan lebih sehat, pencegahan tetap menjadi prioritas utama. Jika HIV bisa dicegah dengan pengetahuan yang tepat, mengapa kita tidak mengedukasi sejak dini? Sebuah perubahan sikap dimulai dengan keberanian untuk berbicara terbuka.

Asep Abul Rofiq, Ketua LBH Ansor Kabupaten Tasikmalaya, mengungkapkan bahwa salah satu masalah utama dalam penanggulangan HIV adalah stigma yang kuat terhadap mereka yang terinfeksi. "Kita masih melihat banyak orang yang terinfeksi HIV dijauhi, padahal mereka bukan ancaman. Mereka perlu dukungan dan pemahaman, bukan diskriminasi," jelas Asep. Menghapus stigma ini adalah langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mendukung bagi mereka yang terinfeksi.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, sejak Januari hingga November 2024, terdapat 1.330 kasus HIV dengan 248 kematian, sebagian besar akibat hubungan sesama jenis. Di luar itu, kelompok yang berisiko tinggi juga mencakup pekerja seks, waria, ibu hamil, dan pasien TBC. Ini adalah kenyataan yang harus dihadapi dengan langkah preventif yang lebih kuat, bukan dengan pembungkaman atau ketakutan.

"Kita harus menerima kenyataan bahwa HIV ada di sini, di tengah-tengah kita. Jangan tunggu sampai ada lebih banyak kasus seperti ini, baru kita terkejut. Edukasi harus terus berjalan. Pengobatan sudah ada, tapi pencegahan tetap yang utama," kata Uus Supangat, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya. Uus menekankan bahwa pencegahan tidak bisa hanya mengandalkan satu pihak saja. Pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan harus bekerja sama dalam meningkatkan pemahaman tentang HIV.

Melalui peningkatan skrining, pengawasan yang lebih ketat, dan edukasi yang terus menerus, Tasikmalaya bisa mengurangi angka penularan HIV. Terlebih lagi, jika kita bisa membangun budaya yang lebih terbuka dan tidak mudah menghakimi. Jika masyarakat lebih memahami HIV dan cara penularannya, maka langkah-langkah pencegahan bisa lebih efektif, dan stigma akan berkurang.

Jadi, apa yang bisa kita lakukan? Mulailah dengan berbicara tentang HIV tanpa rasa takut. Pendidikan yang benar adalah kunci untuk mengubah persepsi dan mencegah penyebaran lebih lanjut. Pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung mereka yang terinfeksi, tanpa stigma, tanpa diskriminasi, dan yang lebih penting, dengan pemahaman yang lebih baik.

Di Tasikmalaya, ini bukan hanya soal angka-angka dalam statistik kesehatan. Ini tentang manusia, tentang pelajar yang berhak hidup sehat dan mendapatkan edukasi yang tepat. Tidak ada lagi waktu untuk menunggu atau berdiam diri. Sekarang adalah waktunya untuk bergerak, untuk mencegah, dan untuk memberikan dukungan tanpa syarat.


Sumber : https://www.metrotvnews.com/read/NxGCzrP5-hiv-serang-kalangan-pelajar-di-tasikmalaya-penularan-akibat-seks-sesama-jenis

Gudang Keset Kain di Mangkubumi Dilalap Api: Tragis, Dibakar oleh Pria Diduga Alami Gangguan Jiwa

Gudang Keset

Ilustrasi : Gudang Keset Kain di Mangkubumi di Lalap Api (AI) 

Tasikmalaya, Sabtu malam (28/12/2024), sebuah insiden mengejutkan mengguncang Kampung Perbu, Kelurahan/Kecamatan Mangkubumi. Sebuah gudang penyimpanan keset kain milik seorang pengusaha lokal, Dahlan, hangus dilalap api. Tragedi ini bukan hanya melibatkan kebakaran biasa, tetapi diduga disebabkan oleh aksi seorang pria yang disebut mengalami gangguan jiwa.

Kejadian bermula sekitar pukul 21.30 WIB. Gudang yang penuh dengan tumpukan keset kain, produk khas usaha kreatif Tasikmalaya, tiba-tiba berubah menjadi lautan api. Kepulan asap hitam dan api yang cepat membesar memaksa warga sekitar segera menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar).

Keset Ludes, Lingkungan Selamat

Dua unit fire truck dari Damkar BPBD Kota Tasikmalaya dikerahkan untuk menjinakkan si jago merah. Meski api menyala hebat akibat bahan kain yang mudah terbakar, upaya cepat petugas berhasil mencegah kebakaran merembet ke bangunan sekitar. Sayangnya, seluruh produk keset kain di gudang tersebut tak terselamatkan.

“Iya, yang terbakar itu tempat penyimpanan keset kain milik Pak Dahlan. Alhamdulillah, api tidak menyebar ke bangunan lain, meskipun barang di dalamnya habis semua,” ujar Asep Sudrajat, Plh Kabid Damkar BPBD Kota Tasikmalaya, saat dikonfirmasi pada Minggu (29/12/2024).

Aksi Tragis, Motif Misterius

Kesaksian warga mengungkap fakta mengejutkan: kebakaran ini diduga disengaja. Seorang pria yang diketahui mengalami gangguan jiwa dilaporkan membakar tumpukan keset kain. Motif aksi tersebut masih menjadi misteri, namun pihak Damkar menegaskan bahwa tugas mereka hanya sebatas pemadaman.

“Dari informasi warga, pelaku memang punya sakit kejiwaan. Soal motif atau hal lainnya, kami tidak mendalami. Fokus kami adalah membantu masyarakat memadamkan api,” jelas Asep.

Tragedi Lokal, Pembelajaran Bersama

Peristiwa ini menyisakan duka bagi Dahlan dan menjadi peringatan bagi warga sekitar. Di tengah upaya menjaga keberlangsungan usaha lokal, insiden seperti ini mengingatkan akan pentingnya pengamanan tambahan, baik untuk aset usaha maupun lingkungan sekitar.

Kini, selain upaya penyelidikan lebih lanjut oleh pihak terkait, masyarakat berharap ada perhatian khusus terhadap kondisi mental individu yang mungkin menjadi ancaman, baik bagi diri mereka sendiri maupun orang lain.

Mangkubumi bersedih, tetapi optimisme untuk bangkit tetap menyala, seperti api yang kali ini telah berhasil dijinakkan.



Sumber : https://radartasik.id/2024/12/30/dibakar-gudang-milik-pengusaha-keset-kain-di-tasikmalaya-hangus-tak-bersisa/

Tiga Santri Pesantren Condong Tasikmalaya Tembus Universitas Al-Azhar: Mimpi yang Menjadi Nyata

Tasikmalaya – Di penghujung tahun 2024, sebuah kabar membanggakan datang dari Pesantren Condong Kota Tasikmalaya. Tiga santri jebolan pesantren tersebut berhasil mencetak sejarah kecil bagi almamater mereka dengan diterima di Universitas Al-Azhar, Cairo, Mesir. Irfan Hilmi, Abdul Zabarudin, dan Nopal Ramadan kini melangkah menuju mimpi besar mereka, membawa serta harapan pesantren, keluarga, dan tanah kelahirannya.

Pesantren Condong
Tiga alumni Pesantren Condong mengabadikan momen penuh haru sebelum keberangkatan ke Al-Azhar


Berangkat pada pertengahan Desember lalu dari Bandara Soekarno-Hatta, mereka menapaki perjalanan panjang menuju salah satu universitas tertua dan paling bergengsi di dunia Islam. Universitas Al-Azhar bukan sekadar institusi pendidikan, tetapi simbol dari kekokohan tradisi keilmuan Islam yang telah melahirkan ribuan ulama dan pemikir besar.

Bagi ketiganya, perjalanan ini tidaklah instan. Seleksi ketat hingga persiapan panjang mengantarkan mereka menuju pintu gerbang Al-Azhar. Irfan Hilmi memilih mendalami bidang tafsir dan hadis, sebuah keputusan yang ia sebut sebagai realisasi dari mimpi panjangnya. "Alhamdulillah, ini mimpi yang akhirnya terwujud. Perjuangan ini belum selesai, justru baru dimulai," ungkapnya penuh semangat.

Sementara itu, Abdul Zabarudin, dengan tekad kuat menjadi ahli fiqih, menyampaikan bahwa keberangkatan ini lebih dari sekadar pencapaian pribadi. “Kami pergi bukan hanya untuk belajar, tetapi juga membawa nama baik Pesantren Condong. Semoga ilmu yang kami dapatkan bisa menjadi manfaat untuk masyarakat,” katanya.

Nopal Ramadan, yang mendalami bidang ushuluddin, mengaku sudah siap dengan segala tantangan yang menanti. “Perjalanan ini tentu tidak mudah, tapi saya yakin dengan persiapan mental dan doa semua pihak, kami bisa menghadapi apa pun,” tegasnya.

Pengasuh Pesantren Condong, Ustadz H. Ayat Ruhiyat, menuturkan bahwa keberhasilan mereka adalah buah dari kerja keras yang penuh keikhlasan. Dalam sambutannya, ia berpesan agar ketiganya tetap rendah hati dan menjadikan ilmu sebagai cahaya penerang bagi sesama.

Yang menjadikan momen ini begitu emosional adalah kehangatan dukungan yang mereka terima. Keluarga, teman-teman santri, hingga para pengurus pesantren turut melepas keberangkatan mereka dengan doa dan air mata haru. Pesantren Condong seakan membuktikan bahwa mimpi besar tidak harus lahir dari pusat kota besar, tetapi bisa berakar kuat dari kesederhanaan dan komitmen mendalam terhadap pendidikan.

Keberangkatan Irfan, Abdul, dan Nopal ke Mesir bukan hanya cerita inspiratif, tetapi sebuah pesan bahwa dengan doa, usaha, dan restu dari banyak pihak, langit pun bukanlah batasan. Untuk Tasikmalaya, cerita ini adalah bukti nyata bahwa potensi besar tersembunyi di balik jiwa-jiwa muda yang terus berusaha.

Dan bagi mereka yang membaca, pertanyaannya sederhana: sudahkah kita menyalakan lilin mimpi kita sendiri, seberat apa pun jalannya?



Sumber : https://kabartasikmalaya.pikiran-rakyat.com/kabar-tasikmalaya/pr-3258920377/tiga-santri-dari-pesantren-condong-kota-tasikmalaya-diterima-di-universitas-al-azhar-cairo?page=all dan https://condong.id/tiga-santri-pesantren-condong-terbang-ke-mesir-siap-menuntut-ilmu-di-universitas-al-azhar/

Minggu, 29 Desember 2024

SAMPO LIFEBUOY GREBEK PASAR: BUIBU TASIKMALAYA, SIAP-SIAP BAWA PULANG HADIAH MENARIK!

Gerebek Pasar

Gerebek Pasar Tasikmalaya 

Tasikmalaya dan sekitarnya bakal lebih seru di akhir tahun ini! Lifebuoy siap bikin gebrakan dengan program Grebek Pasar yang dimulai pada 31 Desember 2024. Buibu, siapkan diri kalian untuk pengalaman berbelanja yang berbeda dari biasanya!

Apa yang bikin acara ini spesial? Selain kesempatan belanja sambil seru-seruan, Lifebuoy juga menghadirkan kesempatan untuk membawa pulang hadiah menarik. Ya, BRRJuta Hadiah siap menunggu buibu yang beruntung!

Kapan dan di mana?

Catat tanggalnya dan pastikan untuk datang ke pasar-pasar yang ada di sekitar Tasikmalaya. Jadwalnya fleksibel, jadi jangan lupa cek pembaruan informasi langsung di akun Instagram @lifebuoyid.

Cek Jadwalnya Sekarang Juga 

Apa yang Harus Dilakukan?

1. Datang ke lokasi Grebek Pasar.

2. Ikuti aktivitas seru dari Lifebuoy.

3. Raih kesempatan memenangkan hadiah!

Pastikan juga membaca syarat dan ketentuan yang berlaku melalui link bio @lifebuoyid biar nggak ketinggalan info penting.

Jadi, tunggu apa lagi, buibu? Yuk, buat akhir tahunmu jadi lebih berkesan bersama Lifebuoy di Grebek Pasar! Siapa tahu, buibu jadi salah satu yang membawa pulang kejutan besar!


Sumber : @lifebuoyid dan https://www.instagram.com/p/DEKDPP0Jigo/?img_index=1&igsh=MWlyMndncmx6dzcyMQ==

Pembangunan Tangki Septik Individu di Desa Cikubang Selesai, Warga Bersyukur!

Desa Cikubang, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, baru saja merayakan selesainya pembangunan Tangki Septik Individu Perdesaan untuk 50 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sanitasi di desa yang sebelumnya masih menghadapi tantangan dalam hal pengelolaan limbah rumah tangga.

Septik Tank

Pembangunan Tangki Septik di Desa Cikubang 

Pembangunan tersebut meliputi 50 titik, dengan rincian 6 unit dilengkapi dengan bangunan WC sementara, sementara 44 unit lainnya hanya terdiri dari pemasangan kloset dan tangki septik. Ini merupakan langkah penting untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan, yang seringkali terabaikan di daerah-daerah perdesaan.

Menurut Karna Sonata, Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Desa Cikubang, proses pembangunan berjalan lancar tanpa kendala yang berarti. "Alhamdulillah, proyek ini dapat selesai tepat waktu. Kami melibatkan masyarakat setempat, baik tukang maupun pengambilan material lokal, yang membuat proses ini menjadi lebih dekat dengan kebutuhan warga," ujarnya dengan rasa syukur, Minggu, 29 Desember 2024.

Pembangunan ini dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) dari Pemerintah Pusat, dengan pagu anggaran sebesar Rp 456 juta. Dana ini disalurkan melalui Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman serta Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya untuk tahun anggaran 2024.

Terima Kasih dari Pemerintah Desa

Kepala Desa Cikubang, Jajang, juga tidak lupa menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada Pemerintah, baik Pusat maupun Kabupaten Tasikmalaya, atas bantuan yang diberikan. "Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kami. Bantuan ini bukan hanya sekadar pembangunan fisik, tetapi juga memberikan perubahan signifikan dalam kualitas hidup masyarakat kami," ujar Jajang.

Ia juga berharap, dengan adanya fasilitas WC dan tangki septik individu ini, masalah buang air besar sembarangan yang menyebabkan bau tidak sedap dan potensi penyakit bisa segera teratasi. "Semoga bantuan ini bisa digunakan dengan sebaik-baiknya oleh warga dan membawa dampak positif bagi kebersihan dan kesehatan lingkungan," tambahnya.

Apresiasi untuk KSM dan Stakeholder Lainnya

Jajang juga mengapresiasi kerja keras Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan pihak-pihak lain yang terlibat dalam pengerjaan pembangunan ini. "Kami sangat menghargai keterlibatan KSM dan seluruh stakeholder yang telah membantu dalam pelaksanaan program ini. Tanpa kerja sama yang solid, tentu semua ini tidak akan terwujud," ungkapnya.

Harapan untuk Masa Depan

Meskipun 50 KK di Desa Cikubang sudah menerima manfaat dari program ini, masih ada sekitar 600 KK yang belum memiliki fasilitas WC dan tangki septik. Oleh karena itu, Pemerintah Desa Cikubang berharap agar program serupa dapat berlanjut pada tahun 2025, sehingga lebih banyak keluarga di desa ini bisa merasakan manfaatnya. "Kami berharap, tahun depan program ini bisa dilanjutkan agar seluruh warga dapat menikmati fasilitas sanitasi yang layak," kata Jajang dengan penuh harap.

Menatap Masa Depan yang Lebih Bersih dan Sehat

Bantuan pembangunan WC dan tangki septik ini bukan sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga simbol perubahan dalam hal kesehatan lingkungan. Di Desa Cikubang, langkah kecil ini adalah awal dari perjalanan panjang untuk mencapai desa yang lebih bersih, sehat, dan ramah lingkungan. Harapannya, dengan adanya fasilitas sanitasi yang memadai, warga bisa hidup lebih nyaman dan bebas dari risiko penyakit akibat buruknya sanitasi.

Pembangunan seperti ini menjadi contoh nyata bagaimana program pemerintah dapat memberi dampak positif langsung pada kehidupan masyarakat. Bukan hanya soal bangunan fisik, tetapi juga soal keberlanjutan dan kualitas hidup yang lebih baik. Semoga program serupa bisa terus berlanjut di seluruh penjuru Indonesia.


Sumber : https://kabarsingaparna.pikiran-rakyat.com/kabar-singaparna/pr-3238919964/pembangunan-bantuan-intalasi-lumpur-tinja-di-desa-cikubang-taraju-tuntas-dikerjakan?page=all dan https://www.idisionline.com/berita/ucapan-terimakasih-warga-atas-selesainya-pembangunan-bio-septic-tank-di-desa-cikubang

TNI AD Ke-79: Membangun Sinergi Lewat Bakti Sosial dan Pesta Rakyat di Manonjaya

Tasikmalaya Tanggal 28 Desember 2024, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Hari Juang TNI AD yang ke-79 bukan sekadar seremonial atau parade militer. Ini adalah sebuah ajakan untuk berkolaborasi, bukan hanya untuk menghormati sejarah, tetapi untuk menciptakan perubahan nyata di tingkat masyarakat. Bersama Sera Sani Foundation, TNI tak hanya hadir dengan seragamnya yang khas, tetapi juga dengan tangan terbuka untuk memberikan manfaat langsung bagi mereka yang membutuhkan.

TNI AD Ke-79

Momen Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo Berdoa dan Hadiri Kegiatan Bakti Sosial 

Bakti Sosial yang Tidak Hanya Sekedar Bantuan

Kegiatan ini bukan sekadar memberi bantuan – meski itu jelas penting. Bantuan renovasi rumah bagi veteran, pemberian kaki palsu, serta paket sembako untuk masyarakat kurang mampu memang menjadi sorotan utama. Namun, yang jauh lebih menarik adalah pesan yang tersirat dalam setiap kegiatan tersebut: TNI bukanlah entitas yang jauh dan tak terjangkau, melainkan bagian dari masyarakat yang selalu siap memberikan yang terbaik.

Letnan Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo, yang memimpin jalannya acara, mengungkapkan dengan jelas bahwa ketahanan wilayah bukan hanya soal fisik, tapi juga tentang rasa kebersamaan. Apa yang dilakukan di Manonjaya adalah bukti nyata dari sinergitas antara TNI dan warga lokal, yang tak hanya berhenti di atas kertas, tetapi benar-benar terwujud dalam aksi nyata.


Pesta Rakyat: Lebih Dari Sekadar Hiburan

Jika biasanya pesta rakyat identik dengan musik dan kembang api, kali ini pesta rakyat di Manonjaya punya cita rasa berbeda. Lomba mancing massal dan menangkap ikan tanpa alat pancing menjadi bagian yang sangat khas dalam acara ini. Lebih dari sekadar hiburan, ini adalah pengalaman edukatif bagi anak-anak yang, di tengah liburan sekolah, bisa belajar langsung tentang alam dan ketekunan.

Mujair, bawal, nila, patin, dan ikan mas yang dilepas di kolam menjadi saksi dari semangat gotong-royong yang terasa begitu kental. Sera Sani Verena, pendiri Sera Sani Foundation, berharap kegiatan ini bisa terus berlanjut. Baginya, ini bukan hanya soal memberi bantuan, tapi juga mengedukasi dan mempererat hubungan antargenerasi. Dan bagi anak-anak yang belajar memancing, siapa tahu suatu hari mereka bisa menjadi pemimpin yang memiliki kebijaksanaan untuk mengelola potensi daerah dengan lebih baik.


TNI dan Masyarakat: Dua Kekuatan yang Tak Terpisahkan

Bagi Letjen Kunto Arief Wibowo, acara ini adalah gambaran dari pentingnya membangun ekosistem pertahanan yang berbasis pada potensi lokal. "Kami tidak hanya hadir untuk memperkuat fisik dan ketahanan militer, tetapi juga untuk memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi. Lahan yang dulu tidak produktif kini mulai berkembang melalui berbagai upaya pertanian, perkebunan, dan peternakan. Semua ini menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong kesejahteraan," jelasnya.

Dengan hadirnya TNI di tengah masyarakat, ada ikatan emosional yang terjalin. Antusiasme yang luar biasa dari warga Manonjaya membuktikan bahwa kedekatan antara TNI dan masyarakat bukanlah hal yang mustahil. Ini adalah sebuah sinergi yang saling menguntungkan dan berkelanjutan, bukan sekadar untuk hari ini, tetapi untuk masa depan.


Manonjaya: Model Kolaborasi Masa Depan

Melihat keberhasilan acara ini, bukan hal yang berlebihan jika menyebut bahwa Manonjaya menjadi model kecil dari Indonesia yang mengedepankan kolaborasi antara militer dan masyarakat. Sera Sani Foundation dan TNI membuktikan bahwa untuk menciptakan perubahan, tidak harus menunggu kebijakan besar dari pemerintah. Inisiatif lokal dengan sentuhan militer bisa memberikan dampak yang luar biasa.

Acara ini, lebih dari sekadar perayaan, adalah cerminan bahwa dengan sinergi yang tepat, kita bisa membangun ketahanan bukan hanya dari sisi fisik, tetapi juga dari sisi sosial dan ekonomi. Ini adalah agenda yang lebih besar daripada sekadar peringatan Hari Juang. Ini adalah awal dari perubahan nyata untuk masyarakat Manonjaya dan, harapannya, akan menginspirasi daerah lain untuk mengikuti jejaknya.

Jika ada satu hal yang bisa diambil dari acara ini, itu adalah bahwa kolaborasi tanpa batas antara masyarakat dan TNI adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Manonjaya telah menunjukkan jalan, kini giliran kita untuk melangkah.


Sumber : Pendim 0612/Tasikmalaya,dan https://radartasik.id/2024/12/29/veteran-di-kabupaten-tasikmalaya-dapat-kaki-palsu-di-hari-juang-tni-ad-ke-79/2/

SIAGA BENCANA NATAL DAN TAHUN BARU, BPBD TASIKMALAYA DIRIKAN 5 POSKO KOLABORASI


BPBD


Tasikmalaya, 29 Desember 2024 – Menyongsong libur Natal dan Tahun Baru 2025, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya mengambil langkah preventif dengan mendirikan lima posko kolaborasi di berbagai titik rawan bencana di wilayahnya. Langkah ini diambil guna mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi selama periode liburan.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin SIP, melalui Koordinator Posko Nataru 2024-2025, Abdul Azis Riswandi SKep, mengungkapkan bahwa kelima posko tersebut beroperasi sejak 23 Desember 2024 hingga 4 Januari 2025. Posko ini terletak di lokasi strategis, yaitu Lingkar Gentong, Salawu, Alun-Alun Singaparna, Pesanggrahan Cipatujah, dan Cikalong – kawasan yang diketahui rentan terhadap bencana seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.

Abdul Azis menjelaskan bahwa posko-posko ini juga sejalan dengan keputusan Gubernur Jawa Barat yang menetapkan status siaga darurat bencana di seluruh provinsi. Hal serupa juga dilakukan oleh Bupati Tasikmalaya, yang mengimbau kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi selama masa liburan.

Dengan menyiapkan 34 personel dari Pusdaolps, 10 anggota Damkar, dan dua relawan kebencanaan per posko, BPBD memastikan kesiapan operasional yang matang. Tim monitoring dan evaluasi juga sudah disiapkan untuk memastikan pelaksanaan yang optimal di wilayah rawan bencana, meminimalkan dampak kerugian akibat bencana yang mungkin terjadi.

"Kami fokus pada pemantauan dan kesiapsiagaan dalam memberikan pelayanan maksimal pada masyarakat, terutama dalam menghadapi potensi bencana alam yang bisa terjadi kapan saja," ujar Abdul Azis.

Upaya ini menunjukkan komitmen BPBD Kabupaten Tasikmalaya dalam mengedepankan keselamatan masyarakat selama liburan, memastikan segala kebutuhan terkait informasi kebencanaan dan operasional posko berjalan dengan baik.


Sumber : https://radartasik.id/2024/12/29/kalau-ada-apa-apa-saat-liburan-natal-dan-tahun-baru-datangi-posko-bpbd-kabupaten-tasikmalaya-ada-di-5-lokasi/


WALI KOTA BARU, PEDESTRIAN CIHIDEUNG TASIKMALAYA MENANTI SENTUHAN MAGIS

Kota Tasikmalaya — Pedestrian Jalan Cihideung mungkin masih menjadi teka-teki besar dalam agenda perbaikan Kota Tasikmalaya. Setelah sekian lama, kawasan yang seharusnya menjadi wajah kota ini kini berubah layaknya pasar bebas tanpa arah. Dengan hadirnya wali kota baru, mampukah kawasan ini kembali menemukan jati dirinya sebagai ruang publik yang nyaman dan ikonik?

Pedestrian Cihideung

Potret Pedestrian Cihideung: Ruang Publik yang Menanti Sentuhan Perubahan

Kondisi pedestrian Jalan Cihideung saat ini menyisakan potret campur aduk. Aktivitas warga tak lagi terfokus pada kenyamanan berjalan kaki atau menikmati estetika kota. Malah, kawasan ini kini lebih dikenal sebagai tempat jual beli yang dipenuhi pedagang hingga parkir liar.

Seorang pengunjung, Ardiansyah (34), yang sempat mampir ke pedestrian usai berbelanja di Jalan HZ Mustofa, mengungkapkan rasa kecewanya. "Dulu pas awal pembangunan, tempat ini indah dan bersih. Sekarang jadi kurang menarik. Semoga wali kota baru bisa memperbaiki kondisi ini," ujarnya.

Tak hanya Ardiansyah, Pepi Yulianti (40), warga Kawalu, juga menyampaikan harapannya. “Kalau dikelola lebih baik, tempat ini bisa jadi ikon untuk wisatawan luar kota. Tidak perlu melarang pedagang sepenuhnya, tapi jumlahnya harus tertata. Yang penting, parkir liar jangan dibiarkan," katanya dengan penuh antusias.

Menunggu Langkah Berani Pemimpin Baru

Dengan pergantian kepala daerah, harapan masyarakat mengerucut pada pembenahan kawasan ini. Tidak hanya soal keindahan visual, tetapi juga fungsi pedestrian sebagai ruang interaksi sosial yang aman dan nyaman.

Langkah pembenahan tidak harus menjadi mimpi besar yang sulit dicapai. Penataan ulang pedagang, pengelolaan parkir, hingga pengembalian fungsi pedestrian sebagai ruang terbuka hijau bisa menjadi awal yang baik. Jika dikelola dengan serius, kawasan ini tak hanya menjadi kebanggaan warga lokal, tetapi juga daya tarik wisata yang membanggakan Tasikmalaya.

Wali kota baru, tantangan Anda telah jelas. Jalan Cihideung menunggu sentuhan magis untuk menjadikannya lebih dari sekadar pedestrian—sebuah cerminan visi baru Tasikmalaya yang berkelas dan berbudaya. Akankah Anda menjawab tantangan ini?


Sumber : https://radartasik.id/2024/12/29/tantangan-wali-kota-tasikmalaya-baru-harus-bisa-benahi-pedestrian-jalan-cihideung/


KECELAKAAN DI TANJAKAN BOHONG: TRUK BERMUATAN PUPUK GAGAL MENANJAK

Tasikmalaya, 29 Desember 2024 – Tanjakan Bohong, jalur curam yang terkenal rawan kecelakaan di Jalan Raya Garut-Tasikmalaya, kembali menjadi saksi insiden nahas. Sebuah truk boks bermuatan pupuk terguling akibat gagal menanjak pada Sabtu malam, 28 Desember 2024.

Kejadian tersebut berlangsung di tikungan tajam yang menjadi ciri khas tanjakan ini. Truk kehilangan daya saat menanjak, menyebabkan sopir harus membanting setir untuk menghindari risiko lebih besar. Kendaraan akhirnya terguling dan masuk ke lahan perkebunan warga sekitar.

Tidak Ada Korban Jiwa

Kasat Lantas Polres Tasikmalaya, AKP Iwan Sujarwo, memastikan tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Pengemudi truk bersama istri dan bayi mereka berhasil diselamatkan.

"Anggota kami yang sedang mengatur lalu lintas libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di lokasi sempat meminta penumpang turun dari kendaraan. Sesaat setelah mereka keluar, rem truk putus dan kendaraan mundur hingga terguling. Alhamdulillah, semua selamat," jelas AKP Iwan.

Ketiga penumpang yang sempat mengalami syok langsung dievakuasi ke Pos Tapal Kuda untuk mendapatkan pendampingan. "Kami pastikan mereka dalam kondisi aman dan tenang sebelum melanjutkan perjalanan," tambahnya.

Proses Evakuasi yang Menantang

Evakuasi truk berlangsung cukup lama karena beratnya muatan pupuk. Dengan menggunakan kendaraan derek, petugas akhirnya berhasil mengevakuasi truk dari area perkebunan. Beruntung, lokasi kejadian tidak mengganggu arus lalu lintas karena truk berada di luar badan jalan.

Truk Box

Evakuasi Truk (Foto diambil dari Pikiran Rakyat Garut melalui situs pikiranrakyatgarut.com)

Peringatan untuk Pengendara

Tanjakan Bohong kerap menjadi lokasi kecelakaan, terutama bagi pengendara yang kurang memahami medan. Tikungan tajam, jalanan curam, dan licin akibat hujan sering kali menjadi penyebab utama.

"Kami mengimbau semua pengendara untuk lebih berhati-hati saat melintasi jalur ini. Periksa kondisi kendaraan, khususnya rem, dan pastikan kendaraan dalam keadaan prima sebelum melewati tanjakan," pesan AKP Iwan.

Dengan kejadian ini, Tanjakan Bohong kembali mengingatkan semua pihak akan pentingnya kewaspadaan dan persiapan matang saat berkendara, terutama di jalur rawan seperti ini.



Sumber : https://garut.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/pr-528917784/tanjakan-bohong-di-jalan-raya-garut-tasikmalaya-kembali-terjadi-kecelakaan-truk-box-muatan-pupuk-gagal-nanjak?page=all

Sabtu, 28 Desember 2024

“JAYARATU WAS-WAS?”: DESA KECIL YANG SELALU SIAP MENGHADAPI HEBOH ISU BESAR

Di sudut Tasikmalaya yang tenang, Desa Jayaratu mendadak masuk sorotan. Bukan karena acara budaya atau prestasi gemilang, tapi lantaran sebuah kejadian mengejutkan di Kampung Urug. Penangkapan terduga teroris pada Jumat (27/12/2024) membuat kepala-kepala menoleh dan jari-jari mengetik berita ini lebih cepat dari biasanya.

Namun, tunggu dulu. Ini bukan cerita mencekam ala film laga. Kepala Desa Jayaratu, Rudi Kusmayadi, langsung buka suara untuk meredam kepanikan yang tak perlu. “Orang itu bukan warga sini kok. Jangan khawatir, mari jaga kondusivitas, apalagi sekarang mau tahun baru,” katanya dengan nada santai, tapi tegas.

Jayaratu: Desa Lokal dengan Ketahanan Global

Uniknya, Jayaratu ini bukan desa yang asal-asalan soal keamanan. Tiap bulan, ada pertemuan khusus dengan Ketua RT. Bukan cuma buat ngobrol-ngobrol biasa, tapi juga sesi ‘briefing’ soal cara menjaga wilayah tetap damai. “Saya selalu bilang ke RT, tolong awasi tamu di lingkungan masing-masing. Lapor aja kalau ada tamu menginap lebih dari 1x24 jam,” ujar Rudi.

Desa

Ilustrasi Desa Jayaratu Briefing Menjaga Wilayah Tetap Damai (AI)

Desa ini juga punya kelebihan. Mayoritas warganya asli Jayaratu, dengan pendatang hanya segelintir, itupun karena pernikahan. Praktis, rasa kebersamaan di sini lebih erat, seperti bubur sumsum yang tak bisa dipisahkan dari kuah gula merahnya.

Jangan Panik, Jangan Kepo Berlebihan

Satu pesan penting dari Rudi: jangan terpancing isu liar. Apalagi sekarang banyak ‘wartawan dadakan’ di media sosial yang suka bikin cerita meledak-ledak tanpa fakta. Kalau ada yang mencurigakan, cukup laporkan ke pihak berwenang. Jayaratu punya koneksi langsung ke Polsek dan Koramil. Jadi, bukan tempat yang gampang disusupi hoaks.

Jadi, Apa Pelajaran dari Jayaratu?

Kejadian ini seolah memberi pelajaran penting: desa kecil bisa punya ketahanan besar. Tanpa drama, tanpa panik berlebihan, tapi tetap waspada. Desa ini mengajarkan bahwa keamanan bukan soal siapa yang punya CCTV paling mahal, tapi siapa yang paling peduli dengan tetangganya.

Jadi, kalau mau belajar soal bagaimana komunitas lokal bisa jadi contoh ketenangan global, Jayaratu jelas layak jadi inspirasi. Bukan karena sensasinya, tapi karena kesederhanaan yang penuh makna.



Sumber : https://priangan.tribunnews.com/2024/12/28/pemdes-jayaratu-tasikmalaya-minta-warganya-aktif-laporkan-tamu-1x24-jam-jaga-kondusivitas-wilayah

"Pesona Mistis Curug Agung Galunggung: Destinasi Fotografi di Tengah Magisnya Gunung Galunggung"

Tasikmalaya menyimpan banyak permata tersembunyi, dan Curug Agung Galunggung adalah salah satunya. Tidak seperti air terjun biasa, curug ini menawarkan pengalaman visual unik yang tak tertandingi. Berlokasi di kawasan wisata Gunung Galunggung, Linggajati, Sukaratu, Curug Agung berdiri megah dengan tinggi 80 meter, menjadikannya salah satu atraksi paling memikat di wilayah ini.

Apa yang membuat Curug Agung berbeda? Saat matahari mulai tenggelam, air terjun ini berubah menjadi panggung cahaya spektakuler. Lampu-lampu sorot memantulkan beragam warna pada aliran air dari kawah Gunung Galunggung, menciptakan ilusi magis yang memukau pengunjung. Namun, daya tarik utamanya bukanlah untuk bermain air, melainkan untuk merasakan keindahan visual yang jarang ditemukan di tempat lain.

Mengunjungi Curug Agung adalah tantangan tersendiri. Dengan 500 anak tangga yang harus ditempuh, perjalanan menuju curug ini menguji stamina sekaligus menawarkan pemandangan alam sekitar yang memukau. Namun, usaha tersebut terbayar lunas saat Anda tiba di lokasi, menyaksikan pesona air terjun yang seolah hidup di tengah gelapnya malam.

Fasilitas di sekitar Curug Agung cukup lengkap, mulai dari area pemandian air panas hingga camping ground yang cocok untuk bermalam. Harga tiket masuk pun ramah di kantong, menjadikannya destinasi yang ideal bagi berbagai kalangan. Sayangnya, demi alasan keamanan, pengunjung tidak diizinkan turun langsung ke dasar air terjun.

Tips anti-mainstream untuk Anda: kunjungi Curug Agung pada malam hari saat permainan lampu terlihat maksimal. Jangan lupa siapkan kamera terbaik Anda karena setiap sudut air terjun ini layak diabadikan.

Curug

Curug Agung Galunggung Siang dan Pada Malam Hari

Jadi, jika Anda mencari destinasi berbeda yang menggabungkan keindahan alam, suasana magis, dan tantangan fisik, Curug Agung Galunggung adalah jawaban yang sempurna. Apakah Anda siap untuk menjelajahinya?


Sumber : https://kabartasikmalaya.pikiran-rakyat.com/pariwisata/pr-3258206672/curug-agung-galunggung-menjelajahi-keindahan-air-terjun-berwarna-warni-di-tasikmalaya?page=all


RAYAKAN AKHIR TAHUN DENGAN HEMAT DI TASIK SECOND FEST!

Tasikmalaya, 28 Desember 2024 – Akhir tahun tiba, saat yang tepat untuk berburu barang-barang keren dengan harga yang ramah di kantong! Jangan lewatkan Tasik Second Fest, festival belanja terbesar yang menggabungkan fashion, aksesoris, hingga barang unik lainnya dalam satu tempat.

Tasik Second Fest

Tasik Second Fest 

Acara yang digelar mulai tanggal 28 hingga 31 Desember 2024 ini bertempat di @arem.aromagroup.official dan @_aromakopi Cimulu. Selain berbelanja, pengunjung dapat menikmati suasana seru penuh gaya yang cocok untuk menutup tahun dengan cara yang berkesan.

Kenapa Harus ke Tasik Second Fest?

1. Diskon Besar-besaran: Temukan beragam koleksi menarik dengan harga super hemat, mulai dari pakaian hingga aksesoris. Cocok untuk melengkapi penampilan kamu!

2. Barang Unik dan Langka: Festival ini menghadirkan berbagai produk preloved berkualitas yang tidak akan kamu temukan di tempat lain.

3. Promo dan Kejutan Seru: Banyak promo spesial yang hanya berlaku selama acara berlangsung, termasuk kejutan menarik untuk pengunjung.

Acara ini juga menjadi tempat berkumpulnya komunitas lokal yang kreatif, menjadikannya lebih dari sekadar momen belanja. Pengunjung dapat merasakan semangat kebersamaan, mencicipi berbagai menu kopi dari Aroma Kopi Cimulu.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menciptakan pengalaman belanja yang seru dan penuh gaya. Ajak teman-teman, keluarga, atau pasangan kamu untuk merasakan keseruan akhir tahun di Tasik Second Fest. Yuk, catat tanggalnya dan jadilah bagian dari momen tak terlupakan ini!


Sumber: https://www.instagram.com/p/DEGa8tNBLDN/img_index=1&igsh=MW1lbXR0aWcyOHBt


GALUNGGUNG TRAIL RUN & CAMP 2025: LIBURAN BERPETUALANG DUA HARI DI KAKI GUNUNG GALUNGGUNG

Tasikmalaya – Awali tahun 2025 dengan pengalaman yang memacu adrenalin sekaligus menyegarkan jiwa! Galunggung Trail Run & Camp siap digelar selama dua hari penuh pada 18-19 Januari 2025 di Galunggung Camp Ground, Tasikmalaya. Kegiatan ini dirancang untuk para pecinta olahraga, petualangan, dan alam yang ingin merasakan kombinasi unik antara olahraga dan hiburan.

Hari Pertama: Santai Tapi Berisi

Acara dimulai dengan Coaching Clinic, tempat para peserta bisa belajar dari pelatih berpengalaman untuk meningkatkan kemampuan mereka di dunia trail running. Setelah itu, nikmati malam yang penuh keakraban dengan kegiatan camping di bawah bintang-bintang. Untuk melengkapi suasana, akan ada penampilan musik malam yang menenangkan, memberikan kesempatan bagi peserta untuk bersantai dan menjalin koneksi baru.

Hari Kedua: Berlari dan Bersenang-senang

Bangun pagi untuk mengikuti Fun Trail Run 10K, rute lari menantang dengan pemandangan spektakuler khas Gunung Galunggung. Setelah berlari, nikmati waktu santai dengan berbagai games seru dan kesempatan memenangkan doorprize menarik. Puncaknya, hiburan musik setelah lari akan menutup acara dengan nuansa hangat dan meriah.

Pilihan Tiket yang Fleksibel

Untuk memastikan semua orang bisa menikmati acara ini, panitia menawarkan beberapa kategori tiket:


  • Early Bird: Harga spesial untuk pembelian lebih awal, berlaku dua hari penuh.

  • Presale: Pilihan ekonomis dengan opsi untuk hadir hanya di hari pertama, kedua, atau keduanya.

  • Reguler: Tiket standar dengan fleksibilitas yang tetap terjangkau.

  • Family/Group: Paket spesial untuk grup minimal tiga orang, cocok untuk keluarga atau teman yang ingin menikmati pengalaman bersama.


Galunggung Trail Run & Camp bukan sekadar acara olahraga, tetapi juga perayaan alam, musik, dan kebersamaan. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari event unik ini!


Pantau terus informasi terbaru di akun resmi @galunggung_trailrun dan siapkan diri untuk pengalaman luar biasa di kaki Gunung Galunggung.


"TUTUG ONCOM: JEJAK RASA DARI WARISAN HIDUP YANG TERUS MELEGENDA DI TANAH PRIANGAN"

Tutug Oncom

Nasi Tutug Oncom Yang Melegenda 

Di setiap sudut jalan Tasikmalaya, aroma khas nasi tutug oncom (TO) menyeruak, menggoda setiap indera penciuman yang lewat. Kuliner sederhana ini bukan sekadar makanan, melainkan representasi nilai-nilai kehidupan masyarakat Sunda yang sarat akan kearifan lokal, kreativitas, dan warisan budaya.

Berawal dari dapur-dapur rumah sederhana di masa lampau, nasi TO menjadi simbol kegigihan masyarakat. Di tengah keterbatasan ekonomi saat itu, ibu-ibu rumah tangga menciptakan rasa dari apa yang ada. Oncom, bahan fermentasi sederhana, ditumbuk halus, lalu diolah dengan bumbu seperti kencur, cabai, dan bawang. Diaduk bersama nasi hangat, terciptalah perpaduan rasa gurih yang menjadi identitas rasa masyarakat Tasikmalaya.

Namun, nasi TO bukan hanya soal rasa. Di balik sepiring nasi tutug oncom tersimpan cerita tentang hematnya masyarakat Sunda zaman dulu. "Orang tua kami punya banyak peliharaan, tapi ayam dipotong hanya saat Lebaran. Ikan di kolam juga hanya untuk acara tertentu," ungkap Euis (60), seorang penjual nasi TO di Leuwidahu. Karena itu, bahan seadanya seperti oncom, opak, atau ranginang ditumbuk untuk menemani sepiring nasi agar tak hambar.

Kini, nasi TO telah menempuh perjalanan panjang, dari dapur rumah ke meja makan restoran. Sejak era 90-an, banyak warung nasi TO muncul di setiap sudut kota, membawa tradisi ini ke tingkat yang lebih tinggi. Nama-nama seperti Nasi TO Benhill, Nasi TO Asoy, dan Nasi TO Ending menjadi ikon kuliner yang memanjakan lidah wisatawan dan warga lokal.

Cara membuatnya tetap sederhana, namun kelezatannya tak pernah sederhana. Oncom yang ditumbuk dan disangrai, lalu dibumbui bawang, garam, dan kencur menciptakan cita rasa otentik yang tak tergantikan. Disajikan dengan lalapan segar, telur dadar, atau gorengan, nasi TO mampu mengenyangkan sekaligus menghadirkan nostalgia dalam setiap suapannya.

Nasi tutug oncom bukan hanya menu kuliner, tetapi sebuah cerita yang terus diwariskan dari generasi ke generasi. Dengan rasa dan sejarah yang menyatu, kuliner ini menjadi bukti bahwa kreativitas dan budaya lokal mampu bertahan di tengah modernitas. Jadi, jika Anda berkunjung ke Tasikmalaya, sepiring nasi TO adalah keharusan untuk merasakan jejak rasa masa lalu yang terus hidup hingga hari ini.


Sumber : https://www.detik.com/jabar/kuliner/d-5946906/nasi-tutug-oncom-menu-jelata-yang-melegenda-di-tasikmalaya


Kabupaten Tasikmalaya: Warisan Sejarah, Budaya, dan Transformasi dari Sukapura ke Tasikmalaya

Tasikmalaya, Jawa Barat – Terletak di bagian tenggara Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya adalah wilayah kaya sejarah dan budaya yang terus berkembang hingga kini. Ibu kota kabupaten ini berada di Singaparna, dengan batas wilayah strategis meliputi Kabupaten Majalengka dan Kota Tasikmalaya di utara, Samudra Hindia di selatan, Kabupaten Ciamis dan Pangandaran di timur, serta Kabupaten Garut di barat. Kabupaten ini tak hanya menjadi kawasan hijau agraris, tetapi juga pusat keagamaan dan budaya yang memiliki cerita panjang sejak masa Kerajaan Galunggung.

Sejarah Tasikmalaya

Sebuah jalan menuju Kabupaten Tasikmalaya, sementara Gunung Galunggung terlihat di kejauhan–1920-1940.

Jejak Sejarah: Dari Sukapura ke Tasikmalaya

Sejarah Kabupaten Tasikmalaya dimulai dari wilayah Sukapura yang dahulu bernama Tawang atau Galunggung, sebuah kerajaan yang berdiri megah pada abad ke-12. Kerajaan Galunggung, berdasarkan Prasasti Geger Hanjuang yang ditemukan di Desa Linggawangi, didirikan pada 21 Agustus 1111 oleh Batari Hyang, seorang penguasa dengan ajaran spiritual Sang Hyang Siksakanda ng Karesian. Ajarannya menjadi pedoman penting di era Sunda hingga zaman Prabu Siliwangi di Kerajaan Pajajaran.

Pasca letusan Gunung Galunggung pada tahun 1822, wilayah ini mengalami perubahan drastis. Material vulkanik yang tersebar menjadikan kawasan tersebut menyerupai tasik (danau kecil). Dari sinilah nama Tasikmalaya muncul, gabungan dari kata “Tasik” yang berarti danau dan “Malaya” dari kata Sunda “ngalayah,” yang berarti menyebar. Secara metaforis, Tasikmalaya menggambarkan “danau yang bertebaran.”

Perubahan Era Kolonial: Dari Dayeuh Tengah ke Singaparna

Sejak abad ke-17, wilayah ini menjadi bagian dari Kabupaten Sukapura, yang didirikan oleh Sultan Agung Mataram pada tahun 1641, dengan Wiradadaha I sebagai bupati pertama. Pusat pemerintahannya bergeser dari Dayeuh Tengah, Leuwiloa, Manonjaya, hingga akhirnya kembali ke Tasikmalaya pada tahun 1901. Perubahan lokasi ibu kota ini didorong oleh alasan ekonomis dan strategi kolonial Belanda, terutama untuk mempermudah distribusi hasil perkebunan kopi dan nila dari Galunggung.

Pada tahun 1913, Kabupaten Sukapura resmi berganti nama menjadi Kabupaten Tasikmalaya di bawah kepemimpinan R.A.A. Wiratanuningrat. Nama baru ini mencerminkan identitas wilayah yang berkembang pesat sebagai pusat ekonomi, budaya, dan pendidikan di Priangan Timur.

Keunikan dan Keistimewaan Kabupaten Tasikmalaya

Kini, Kabupaten Tasikmalaya dikenal sebagai daerah agraris dengan sektor pertanian dan kehutanan yang dominan. Produksi kerajinan khas seperti bordir, anyaman bambu, batik Tasik, hingga tutug oncom menjadikan Tasikmalaya sebagai sentra ekonomi kreatif. Di sisi lain, keberadaan lebih dari 1.344 pesantren di seluruh wilayahnya menjadikannya salah satu pusat pendidikan keagamaan terbesar di Indonesia.

Wilayah ini juga memiliki kekayaan alam luar biasa, seperti Gunung Galunggung, Kampung Naga, dan Kawah Talaga Bodas. Keindahan alamnya mengilhami julukan "Beieren van Java" atau "Swiss dari Jawa." Selain itu, tradisi Sunda yang kental tetap terpelihara, terutama di Kampung Naga, yang menjadi simbol harmoni antara manusia, alam, dan budaya.

Sukapura Ngadaun Ngora: Spirit Kabupaten Tasikmalaya

Moto "Sukapura Ngadaun Ngora" menggambarkan semangat masyarakat Tasikmalaya untuk terus tumbuh dan berkembang tanpa meninggalkan akar tradisi dan sejarah. Dengan potensi budaya, sejarah, dan keindahan alamnya, Kabupaten Tasikmalaya kini menjadi kebanggaan tak hanya bagi masyarakat Sunda, tetapi juga bagi Indonesia.

Kabupaten Tasikmalaya adalah bukti bagaimana warisan masa lalu dan adaptasi modern dapat berpadu menjadi identitas kuat yang terus menginspirasi generasi masa depan.


Sumber RefĂ©rensi : Prasasti Geger Hanjuang (1111), Arsip Sejarah Kabupaten Sukapura dan Tasikmalaya, Dokumentasi Kolonial Belanda (1901-1913), Sejarah Kerajaan Galunggung, Wikipedia Indonesia



"KARAHA BODAS: WISATA ALAM EKSOTIS DI TASIKMALAYA YANG MENYUGUHKAN PESONA VULCANIC PARADISE"

Tasikmalaya – Kawah Karaha Bodas di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, menjadi surga tersembunyi bagi para pecinta alam dan wisata vulkanik. Dengan hamparan pasir putih, bebatuan eksotis, serta hijaunya rimbunan pohon pinus, destinasi ini memadukan keindahan alam dengan fenomena geologi yang unik. Kawah gunung api muda ini menghasilkan fenomena fumarol dan solfatar yang tak hanya menyuguhkan panorama indah, tetapi juga memberikan pengalaman langsung menikmati energi panas bumi yang alami.

Karaha Bodas

Karaha Bodas 



Sebagai daya tarik utama, Karaha Bodas menghadirkan lanskap vulkanik yang memukau. Pengunjung dapat menyusuri lekukan kawah, menjelajahi sumber air panas, atau sekadar bersantai di bawah teduhnya pepohonan pinus. Selain itu, air danau yang berwarna putih menciptakan pemandangan yang semakin eksotis, membuat lokasi ini layak menjadi latar swafoto yang sempurna.

Bagi Anda yang ingin berpetualang, Karaha Bodas menawarkan berbagai aktivitas menarik seperti interpretasi vulkanik, berkemah, atau menjelajahi kehidupan pedesaan Priangan Timur yang tenang. Tersedia fasilitas umum seperti toilet dan area parkir untuk memastikan kenyamanan pengunjung.

Rute Mudah Dijangkau

Berlokasi sekitar 42 km dari pusat Kota Tasikmalaya, Karaha Bodas dapat dicapai dalam waktu sekitar satu jam menggunakan kendaraan pribadi. Rute melalui Kecamatan Kadipaten menuju arah Nagreg akan membawa Anda ke papan penunjuk bertuliskan "Pertamina Geothermal." Dari sana, hanya 5 km lagi hingga Anda tiba di parkiran, di mana perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar 700 meter menuju kawah.


Tips Berkunjung:

  • Bawa bekal makanan dan minuman untuk bersantai di lokasi.
  • Kenakan alas kaki yang nyaman untuk medan berbatu.
  • Jangan lupa menggunakan sunscreen untuk melindungi kulit.


Dengan harga tiket masuk yang sangat terjangkau, hanya ± Rp 10.000 per orang, Karaha Bodas menjadi destinasi sempurna untuk liburan keluarga, solo traveler, maupun pasangan yang ingin menikmati suasana romantis di alam terbuka.

Dapatkan pengalaman menyatu dengan keindahan alam dan energi bumi hanya di Karaha Bodas, surga vulkanik di Tasikmalaya yang menanti untuk dieksplorasi.


Sumber : https://www.perhutani.co.id/product/karaha-bodas/ dan https://atourin.com/destination/tasikmalaya/kawah-karaha-bodas

Jumat, 27 Desember 2024

Pemuda Terjebak Pencurian Helm di Tasikmalaya, Babak Belur hingga Rambut Dipotong Warga

Tasikmalaya, 27 Desember 2024 – Sebuah insiden memancing perhatian terjadi di sekitar Simpang Lima, Kota Tasikmalaya, Kamis (26/12/2024) petang. Dua pemuda, K (20) dan H (20), asal Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, harus menghadapi amukan massa setelah diduga menjadi pelaku pencurian helm yang sering terjadi di wilayah tersebut. Kejadian ini sekaligus menjadi pengingat akan bahaya tindakan main hakim sendiri.

Pencurian

Ilustrasi Pencurian Helm 

Menurut kesaksian, K tertangkap setelah seorang korban mengenali motor yang digunakan dalam rekaman CCTV. Pemuda itu kemudian dicegat di Karangresik, dekat perbatasan Tasikmalaya-Ciamis. Warga yang geram langsung membawanya ke lokasi pencurian helm di sebuah kafe di Simpang Lima. Di sana, K dihajar hingga lebam dan dipaksa menghubungi H, yang ternyata adalah rekannya. H tiba di lokasi, hanya untuk mengalami nasib serupa.

H mengaku hanya menjual helm curian dan menerima komisi kecil. Namun, amarah warga tak terbendung. Kedua pemuda itu sempat diikat ke tiang beton, bahkan rambut mereka dipotong asal-asalan sebagai bentuk penghinaan sebelum polisi tiba untuk menyelamatkan mereka.

Setelah diamankan oleh Polsek Indihiang, mereka diberi teh hangat dan disuruh membersihkan diri. Polisi juga memanggil tukang cukur untuk merapikan potongan rambut keduanya. Meski wajah keduanya penuh lebam, mereka tetap menjalani pemeriksaan terkait aksi kriminal yang dilakukan.

K akhirnya mengakui bahwa helm-helm curian itu dijual secara online melalui platform Facebook. Dengan harga rata-rata Rp200 ribu per helm, hasil penjualan digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. K mengaku tindakan ini dilakukannya karena sulit mendapatkan pekerjaan sejak lulus sekolah.

Ipda Jajang Kurniawan dari Polres Tasikmalaya menegaskan bahwa kasus ini masih dalam penyelidikan. Ia juga menekankan pentingnya melapor kepada pihak berwajib jika menemukan tindakan kriminal, alih-alih melakukan aksi main hakim sendiri.

"Kami memahami emosi warga, tetapi main hakim sendiri dapat memperburuk situasi. Kami mengimbau masyarakat untuk segera melapor kepada polisi agar proses hukum dapat berjalan dengan baik," ujar Ipda Jajang.

Insiden yang terjadi di Simpang Lima Kota Tasikmalaya ini mencerminkan kompleksitas persoalan sosial di masyarakat, mulai dari tingginya tingkat pengangguran hingga lemahnya kesadaran hukum. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi kita semua tentang pentingnya mencari solusi yang manusiawi dan sesuai hukum dalam menghadapi kejahatan.


Sumber : https://www.detik.com/jabar/hukum-dan-kriminal/d-7704819/2-pemuda-nganggur-curi-helm-di-tasik-bonyok-dihajar-massa


Keindahan Tersembunyi di Tasikmalaya: Curug Luhur Citoe, Permata Alam di Pangliaran

Jika Anda mencari destinasi wisata alam yang menenangkan, tidak jauh dari keramaian kota, Curug Luhur Citoe di Desa Pangliaran, Kecamatan Pancatengah, Tasikmalaya, Jawa Barat, adalah pilihan sempurna. Air terjun mini ini menawarkan keindahan alami yang memukau serta suasana relaksasi yang cocok untuk dinikmati bersama keluarga.

Pesona Curug Luhur Citoe

Terletak di aliran Sungai Citoe, Curug Luhur Citoe kerap dijuluki "air terjun mini" karena tingginya yang tidak terlalu mencolok namun tetap mempesona. Kolam alami yang dangkal di bawah air terjun menjadikannya tempat aman untuk bermain air, terutama bagi anak-anak. Selain itu, sepanjang aliran sungainya terdapat sejumlah gua alami yang menarik untuk dijelajahi oleh para pencinta alam.

Curug Luhur Citoe
Curug Luhur Citoe 

Saat musim hujan, keindahan sungai ini semakin terlihat dengan banyaknya air terjun kecil yang muncul di sepanjang alirannya. Sementara pada musim kemarau, pengunjung bisa berjalan dengan mudah di antara aliran sungai yang surut.

Rute dan Aksesibilitas

Perjalanan menuju Curug Luhur Citoe membutuhkan waktu sekitar 2 jam 8 menit dari pusat Kota Tasikmalaya, dengan jarak tempuh sekitar 60 km. Sesampainya di area parkir, pengunjung harus berjalan kaki sejauh 15 menit untuk mencapai lokasi air terjun. Walaupun rute ini memiliki tantangan tersendiri, pemandangan alam di sepanjang perjalanan akan membuat Anda terpesona.

Namun, perlu diingat bahwa akses menuju lokasi ini cukup sulit, sehingga disarankan menggunakan kendaraan pribadi dan mempersiapkan kondisi fisik yang prima.

Tips Berkunjung

1. Bawa Perbekalan: Karena belum tersedia warung makanan dan minuman di lokasi, pastikan Anda membawa bekal sendiri.

2. Waktu Terbaik untuk Berkunjung: Baik musim hujan maupun kemarau memiliki pesonanya masing-masing. Pilihlah sesuai dengan pengalaman yang ingin Anda rasakan—air terjun kecil saat hujan atau berjalan santai di aliran sungai saat kemarau.

3. Persiapkan Sepatu Nyaman: Rute menuju Curug Luhur Citoe melibatkan berjalan kaki di medan yang cukup menantang, jadi gunakan alas kaki yang mendukung.

Tiket Masuk yang Ramah Kantong

Dengan harga tiket masuk hanya ± Rp 5.000, Curug Luhur Citoe menjadi destinasi wisata yang sangat terjangkau untuk semua kalangan.

Nikmati Keindahan Curug Luhur Citoe

Wisata alam seperti Curug Luhur Citoe adalah salah satu kekayaan tersembunyi yang dimiliki Tasikmalaya. Dengan pemandangan yang asri, suasana tenang, dan pengalaman berinteraksi langsung dengan alam, tempat ini layak masuk dalam daftar perjalanan Anda.

Apakah Anda siap menjelajahi permata tersembunyi di Pangliaran ini? Jangan lupa, selalu jaga kebersihan dan kelestarian lingkungan selama berkunjung!


Sumber : https://atourin.com/destination/tasikmalaya/curug-luhur-citoe

Eksplorasi Keindahan Tonjong Canyon, Destinasi Wisata Alam Terbaik di Cipatujah

Tasikmalaya, Jawa Barat, Jika Anda mendambakan petualangan alam yang menenangkan sekaligus menantang, Tonjong Canyon di Desa Nagrog, Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, adalah destinasi yang wajib Anda kunjungi. Dikenal sebagai replika Green Canyon, tempat ini memukau pengunjung dengan keindahan tebing batu kecokelatan yang mengapit aliran Sungai Tonjong yang jernih dan tenang.

Tonjong Canyon

Replika Grand Canyon Cipatujah 

Tonjong Canyon menawarkan pengalaman wisata yang lengkap. Anda dapat menikmati trekking melintasi jalur pedesaan yang asri, berenang di sungai yang sejuk, atau sekadar bersantai di atas tebing sambil menikmati panorama alam yang menakjubkan. Dengan hanya Rp10.000 sebagai tiket masuk, tempat ini menjadi pilihan wisata alam yang ramah di kantong.

Fasilitas yang Tersedia

Tonjong Canyon dilengkapi dengan fasilitas sederhana seperti area parkir, mushola, dan toilet untuk kenyamanan pengunjung. Namun, persiapkan diri Anda untuk perjalanan seru karena akses menuju lokasi membutuhkan sedikit usaha. Dari Desa Nagrog, pengunjung harus berjalan kaki sejauh 3 km melalui jalur alami yang penuh pesona.

Aktivitas Wisata yang Bisa Dilakukan

Selain berenang dan duduk santai, pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas menarik, seperti:

  • Berswafoto: Tebing-tebing dengan tekstur khas dan rimbunan pepohonan menciptakan latar belakang foto yang unik.


  • Menjelajahi sungai dengan perahu: Nikmati keindahan stalaktit dan stalagmit yang menghiasi dinding batu sepanjang aliran sungai.


  • Menikmati air terjun: Di kawasan ini, terdapat Curug Tonjong yang menawarkan keindahan air terjun tersembunyi, menjadikannya daya tarik tambahan bagi pecinta alam.

Rute dan Aksesibilitas

Ada dua rute menuju Tonjong Canyon:

1. Melalui Karangnunggal dan Cipatujah: Cocok untuk kendaraan roda empat, dilanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 3 km dari Desa Nagrog.

2. Melalui Darawati ke Cikalong: Hanya dapat dilalui dengan kendaraan roda dua. Dari Cikalong, Anda perlu berjalan kaki sekitar 3 km menuju lokasi.

Meskipun rutenya menantang, perjalanan Anda akan terbayar lunas dengan pesona alam yang memikat sepanjang perjalanan.

Tips Berkunjung

  • Kenakan pakaian yang nyaman dan sepatu yang mendukung aktivitas trekking.

  • Jangan lupa membawa perlengkapan berenang jika ingin menikmati kejernihan sungai.

  • Datanglah pada pagi hari untuk menikmati suasana yang lebih sejuk dan tenang.

Tonjong Canyon adalah destinasi yang tidak hanya menawarkan keindahan, tetapi juga pengalaman mendalam yang menyatu dengan alam. Apakah Anda seorang pencinta fotografi, petualang, atau sekadar mencari ketenangan, Tonjong Canyon adalah tempat yang tepat untuk melarikan diri dari rutinitas sehari-hari.

Jangan lupa untuk menjelajah dan abadikan momen terbaik Anda di Tonjong Canyon, surga tersembunyi di Tasikmalaya 


Sumber : https://atourin.com/destination/tasikmalaya/tonjong-canyon-cipatujah



PAKSI DPD Tasikmalaya Resmi Dikukuhkan: Ketika Hukum, Budaya, dan Kemandirian Bertemu dalam Satu Ruang

Paguyuban Advokat Sunda Indonesia (PAKSI) DPD Tasikmalaya. Sabtu sore di Tasikmalaya bukan hanya tentang angin sejuk atau lalu lintas santai...